LIPUTAN15.COM,MANADO-Pembangunan tanggul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano akan dilanjutkan tahun 2023. Hal ini diungkapkan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Komang Sudana, di ruang rapat BWS, Jumat (20/10/2022).

Menurut Sudana, pembangunan tanggul tersebut terhenti karena permasalahan lahan di sekitar DAS yang belum selesai, karena banyak pemukimam masyarakat, ada tempat ibadah dan gedung pemerintah.

“Dari rencana panjang tanggul sungai 7,2 K
kilometer, yang sudah selesai dibangun baru 1,9 kilometer,” ujarnya.

Lanjut Sudana, pengadaan tanah dimulai tahun ini, saat ini untuk penetapan lokasi sudah diterbirkan Gubernur Sulawesi Utara, selanjutnya pelaksanaan pengadaan tanah oleh Panitia Pelaksanaan Pengadaan Tanah (P2T) Kanwil ATR/BPN Sukawesi Utara.

“Rencananya tahun depan akan dilakukan pembebasan lahan skala besar. Dana yang digunakan untuk pembebasan lahan ini dari Asian Development Bank (ADB),” sebut Sudana.

Lanjutnya, jika lahan sudah dibebaskan baru dilanjutkan proses pembangunan tanggung. “Kami juga berharap masyarakat dalam pembebasan lahan dapat kooperatif, agar bisa berjalan lancar,” ungkapnya.

Selain itu kata Sudana, akan berkoordinasi dengan Pemkot Manado untuk lanjutan pembangunan tanggul Sungai.

Diketahui, pembangunan tanggul DAS Tondano mulai 2017 sampai 2018, dananya Rp 136 miliar dari Japan International Corporation Agency (JICA) yang dikelola BWSS I.

Pembangunan tanggul ini mulai dari Jembatan Megawati hingga Jembatan Kairagi Manado.