LIPUTAN15.COM,MINUT-Minut-Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minahasa Utara Arly Dondokambey, optimis sektor pertanian di Minut mampu menjaga ketahanan pangan.
Sangat beralasan, hingga kini menurutnya aktivitas para pekebun atau petani di Minahasa Utara, mereka bercocok tanam dengan jenis tanaman yang masuk pada kategori Sembilan Bahan Pokok (Sembako).
Hal ini jelas telihat pada siklus putaran dagang yang ada di pasar-pasar di Sulawesi Utara. Seperti ketersediaan beras, tomat, rica, dan berbagai jenis sayuran, stok umumnya di suplay oleh petani di Minut.
” Contoh yang saya lihat di Pasar Girian dan Pasar Bersehati,bahan jualan hasil pertanian seperti tomat, rica, beras, dan sayuran, sebagian besar stoknya didatangkan dari Minut.” Beber arly.
Adanya relasi seperti ini, sangat jelas menunjukan bahwa Kabupaten Minahasa Utara, mampu menjaga kestabilan ketahanan pangan. Dengan menjual hasil pertanian di wilayah diluar Kabupaten Minahasa Utara, berarti tingkat panen melampaui daya kebutuhan konsumen lokal.
” bisa kita ukur, adanya relasi antara pedagang pasar di luar Minut dan petani yang ada di Minut, mengartikan adanya kegiatan petani yang terus menerus dan sudah menjadi sumber pencaharian mereka. Maka perkebunan yang berkesinambungan, pasti selalu ada.” Ungkap Arly.
Keberhasilan pertanian di Minut, tak lepas dari keberhasilan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Dikatakan Arly, gencarnya giat loby oleh bupati JG ke Pemerintah pusat, selama ini mendatangkan suatu terobosan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Salah satu contoh, keberhasilan JG terlihat jelas dengan ditetapkannya Kabupaten Minut sabagai Daerah Unggul Kelapa Lokal JG oleh Kementerian Pertanian pada beberapa waktu lalu.
Juga dengan adanya program Marijo Bakobong yang bersinergitas dengan Bank SulutGo yang dilaunching pada tahun 2022 silam, mempermudah permodalan bagi para petani juga kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Lebih jauh dijelaskan Arly, dengan adanya kreatifitas dari pimpinan daerah seperti ini, kalangan petani di Minut pasti lebih berpeluang untuk lebih memaksimalkan usaha pertanian.
” Adanya upaya bupati dalam mendongkrak kalangan UKM termasuk didalamnya para petani, saya yakin ketersediaan bahan pangan di Minahasa Utara pasti terjaga. Maka resesi ekonomi yang diperkirakan terjadinya tahun ini, tidak terlalu mengkhwatirkan masyarkat, secara khusus pada sektor pertanian.” Tutup Arly. (Jane)
Tinggalkan Balasan