Sangihe, Liputan15.com – Debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sangihe berlangsung sengit pada sesi tanya jawab antar calon, khususnya saat pasangan nomor urut 1, Jabes E. Gaghana dan Patras Madonsa, berhadapan dengan pasangan nomor urut 3, Rinny Tamuntuan dan Mario Seluang.

Topik hangat yang dibahas adalah mengenai manfaat dari program Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Gaghana menyoroti pencapaian yang telah dirasakan masyarakat melalui program ini, seperti pembangunan RSUD Liun Kendaghe Tahuna, penyediaan prasarana air bersih, pembangunan jalan produksi, hingga renovasi pasar tradisional. Ia kemudian menantang pasangan Tamuntuan untuk memberikan pandangannya terkait hal ini.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Rinny Tamuntuan menyampaikan kritiknya terhadap program Dana PEN, yang menurutnya justru membebani keuangan daerah. Ia menilai pengajuan dana dilakukan tanpa perhitungan yang matang, terutama terkait kapasitas fiskal daerah yang belum siap menanggung beban hutang tersebut.

Gaghana segera membantah kritik tersebut, menegaskan bahwa pengajuan Dana PEN telah melalui audit dari Kementerian Keuangan dan berdasarkan perhitungan yang matang. Ia juga mengklarifikasi bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terjadi bukan akibat dari program Dana PEN, tetapi lebih karena penurunan alokasi APBD untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 2023 dan 2024.

Perdebatan antara kedua pasangan ini memperlihatkan perbedaan strategi mereka dalam mengelola keuangan daerah, di mana isu pemulihan ekonomi menjadi fokus utama di tengah masa sulit pasca-pandemi.