LIPUTAN15.COM–Sekitar pukul 15.00 Wita, Kamis (26/4) sore, suasana kerja di kantor Wali Kota Manado berubah menjadi kepanikan ketika gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) terjadi.
Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di kantor pusat pemerintahan Kota Manado berhamburan keluar ruangan. Kerasnya goncangan membuat ASN panik. Meski demikian, kesigapan petugas penyelamat yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Manado, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Manado serta Badan Search and Resque Nasional (Basarnas) langsung melakukan upaya evakuasi dengan mengarahkan penghuni kantor Walikota kumpul lewat jalur evakuasi.

Ditengah kepanikan tersebut, terlihat pula Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Drs Rum Usulu ikut dievakuasi petugas. Bahkan, mereka yang terluka dan mengalami cedera akibat gempa mendapat pertolongan medis. Peristiwa tersebut hanyalah simulasi tanggap darurat gempa bumi yang digelar BPBD Kota Manado dalam   memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2018. Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA melalui Plt Sekda Drs Rum Usulu didampingi Kepala BPBD Maxmillian Tatahede SSos mengatakan simulasi atau latihan bersama dalam penanggulangan bencana gempa bumi sangat baik untuk dilaksanakan. Apalagi, gedung kantor Walikota Manado yang bertingkat sangat rentan terjadinya korban akibat gempa. “Simulasi ini sangat penting bagi kita semua yang ada di kantor Walikota Manado, kita harus tahu jalur-jalur evakuasi, agar ketika terjadi bencana kita tahu mau bagaimana dan apa yang harus kita kerjakan,” kata Sekda Usulu.
Dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan ikut terlibat dalam kegiatan simulasi tersebut. “Terima kasih kepada semua pihak baik petugas dari BPBD, PMI, petugas Damkar, Basarnas serta seluruh ASN, yang ikut dalam simulasi ini,” ungkapnya.