LIPUTAN15.COM– Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membukukan laba bersih mencapai Rp17,61 triliun sepanjang kuartal pertama tahun ini, naik 20,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp14,55 triliun.

Keempat bank BUMN tersebut, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, BRI menjadi perbankan yang meraup laba bersih tertinggi sebesar Rp7,42 triliun dibandingkan dengan tiga perbankan lainnya. Jumlah itu naik 11,44 persen dari posisi laba bersih BRI kuartal I 2017 sebesar Rp6,65 triliun.

Manajemen BRI mengakui kenaikan laba bersih perusahaan ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 11,2 persen menjadi Rp757,68 triliun.
“Pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Maret 2018 yang tercatat 8,5 persen,” ucap Direktur Utama BRI Suprajarto belum lama ini.

Setelah BRI, jumlah laba bersih tertinggi kedua diduduki oleh Bank Mandiri sebesar Rp5,85 triliun. Meski jumlah laba bersih Bank Mandiri di bawah BRI, tetapi secara persentase Bank Mandiri unggul dengan kenaikan mencapai 43,66 persen.

Sayangnya, pertumbuhan kredit Bank Mandiri paling kecil dibandingkan yang lainnya karena hanya satu digit, yakni 7,1 persen menjadi Rp703 triliun dari sebelumnya sebesar Rp656,2 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan pertumbuhan kredit yang melambat tersebut disebabkan karena perusahaan sedang melakukan restrukturisasi utang dan penghapusan buku (write off).

Dengan demikian, pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut kenaikan laba bersih sebenarnya ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat 3,2 persen dari Rp12,81 triliun menjadi Rp13,22 triliun dan pendapatan nonbunga (fee based income) yang naik 14,7 persen.

Selanjutnya, BNI membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,98 persen dari Rp3,64 triliun menjadi Rp3,22 triliun. Sementara, penyaluran kreditnya meningkat 10,8 persen menjadi Rp439,46 triliun dari Rp396,52 triliun.

Kemudian, perbankan BUMN yang meraup laba bersih terkecil terjadi pada BTN, yaitu Rp684,34 miliar. Angka itu naik 15,13 persen dari posisi sebelumnya Rp594,38 miliar. Hal itu tak lepas dari kucuran kredit BTN yang mencapai Rp202,5 triliun atau melambung 19,34 persen.

Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan kontribusi penyaluran kredit terbanyak atau 91,09 persen masih berasal dari kredit perumahan dengan nilai Rp184,46 triliun. Jumlah kredit perumahan itu naik 20,32 persen dari sebelumnya Rp153,31 triliun.