LIPUTAN15.COM –Hal unik dan tidak pernah dilakukan orang lain. Seorang pemilik restoran di China, Liu Jinsong, ingin menonton Piala Dunia 2018 secara spesial dengan melakukan perjalanan darat menggunakan sepeda. Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ia memulai perjalanannya pada pagi hari yang gerimis di tanggal 26 April 2018. Mengikuti kata hatinya, Jinsong melintasi jarak sejauh 11 ribu kilometer dari Changsha, ibu kota Hunan di China menuju Moskow di Rusia.

Ia memilih Moskow sebagai kota tujuan karena final Piala Dunia 2018 bakal digelar di kota tersebut. Jika mengayuh dengan kecepatan penuh, rata-rata 160 km per jam, ia akan tiba di Moskow pada 15 Juli tepat dengan digelarnya laga final.

Demi ke Piala Dunia, Jinsong rela meninggalkan anak, istri dan bisnis restorannya. Ia berangkat tanpa persiapan fisik dan perencanaan rute yang dipersiapkannya sebelumnya.

Menahan rasa takut, Jinsong mengayuh sepedanya melewati jalan berbukit, berkerikil dan berlubang yang nyaris tak terlihat mata. Ia juga harus menghadapi bahaya mengayuh sepeda di samping truk dan traktor besar yang lewat.

Ia melewati Sungai Yangtze dan melintasi dataran kanola yang luas. Nyatanya, perjalanan itu jauh lebih sulit daripada yang ia duga.

Bahkan, lima hari selepas memulai perjalanannya, ia memiliki masalah serius pada otot tendon di pahanya yang tegang. Namun, kondisi itu tak lantas menyurutkan niatnya.

“Saya selalu ingin berhubungan dengan Piala Dunia dengan cara saya sendiri. Saya bisa selalu datang ke stadion dengan mudah selama saya punya uang, tapi itu bukan cara saya,” kata pria 46 tahun itu dikutip Inquirer.

Sepeda gunung Jinsong dibelinya setahun yang lalu. Tapi, sepeda itu jarang ia gunakan lantaran terlalu sibuk mengurus restoran kecilnya.

Jinsong menyadari, berkendara ke Rusia bukan hal yang mudah. Tapi, bersepeda untuk menyaksikan Piala Dunia adalah hal yang unik dan menyenangkan baginya.

“Saya juga penggemar musik rock dan yang saya pahami dari musik rock adalah mengikuti kata hati. Jika saya berpikir untuk melakukannya, saya akan melakukannya. Sama seperti yang hatiku inginkan, meskipun jika saya gagal menyelesaikannya,” ujarnya.

Jinsong mengabarkan soal jelajah sepedanya ke Rusia lewat foto di depan restorannya yang diunggah ke media sosial. Foto itu juga yang dibawanya untuk memberikan suntikan semangat jika ia lelah dalam perjalanannya.

Jinsong tiba di Beijing pada 8 Mei lalu untuk mengurus paspor dan visa Rusia serta kartu kreditnya sambil beristirahat selama dua hari. Ia menyebut tubuhnya semakin terbiasa untuk melakukan perjalanan panjang di atas sepeda yang bisa memakan waktu lebih dari 10 jam per harinya.

“Saya tidak tahu bagaimana dan di mana saya akan tinggal berikutnya. Apakah saya akan dapat menemukan akomodasi atau makanan di sepanjang jalan,” tanyanya.

Jinsong juga sempat menemui hujan lebat yang kemudian berubah menjadi hujan es pada perjalanannya, 12 Mei lalu. Kondisi itu memaksanya untuk mencari tempat perlindungan melalui alat GPS yang menyebut penginapan terdekat masih 100 km lagi.

Pada hari ke-28, ia sudah bisa menaklukkan 3.300 km perjalanan untuk sampai di perbatasan China-Rusia di Manzhouli, di wilayah otonomi Mongolia Dalam. Dari Manzhouli, Jisong melewati batas negara dengan sepeda untuk pertama kali dalam hidupnya.

Sampai di Siberia, jalanan yang ditemuinya tidak rata dan penuh risiko pada kondisi ban yang bisa tertusuk batu atau benda tajam lainnya di jalan. Tapi, ia terlalu lelah untuk mengayuh sepedanya yang membuat ia tidak sempat memikirkan soal bahaya.

“Saya lupa waktu. Saya tidak ingin berhenti, saya hanya sedikit lelah dan mengantuk,” ungkapnya.

Perjalanan Jisong tak sesuram yang dibayangkan. Ia juga bertemu masyarakat yang ramah serta supir truk yang memberikannya tumpangan saat melewati jalanan rusak.

Di posisi itu, ia menyaksikan secara langsung final Piala Dunia 2018 bukan lagi jadi tujuan utamanya. Ia mengaku sudah merasa puas meski hanya merasakan getaran Piala Dunia lewat kayuhan sepedanya.

“Saya tidak berusaha membuktikan apa pun kepada siapa pun. Saya hanya ingin melakukannya dan saya percaya saya bisa,” ucapnya.