LIPUTAN15.COM–Walaupun Portugal tidak lolos perempat final karena kalah 2-1 dari Uruguay, tapi striker timnas Portugal Cristiano Ronaldo memiliki peran penting di balik kemenangan 4-3 Inggris atas Kolombia, dalam drama adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Rabu (4/7) dini hari WIB. Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Dalam pertandingan itu Inggris sempat unggul 1-0 melalui tendangan penalti striker Harry Kane pada menit ke-57. Namun bek Kolombia Yerry Mina mampu menyamakan kedudukan menit ke-90+3 dan membuat laga dilanjutkan ke tambahan waktu.

Hanya saja, dalam dua babak tambahan waktu tidak ada lagi gol yang tercipta dan pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Sayangnya, dua dari lima penendang Kolombia gagal mengeksekusi penalti, Andres Uribe dan Carlos Bacca. Sementara The Three Lions hanya satu dari lima penendang yang gagal, Jordan Henderson.

Dikutip dari Metro, sebelum laga tersebut timnas Inggris merupakan satu-satunya tim di turnamen itu yang gagal dalam tiga adu penalti Piala Dunia. Tetapi pelatih Inggris Gareth Southgate mulai menyusun rencana dan melakukan perubahan sejak beberapa bulan lalu.

Kegagalan timnas Inggris dalam adu penalti di Piala Dunia disebut-sebut karena terlalu terburu-buru dalam melakukan eksekusi penalti. Karena itu, Jesse Lingard dan kawan-kawan khirnya diminta untuk meniru gaya menendang Cristiano Ronaldo.

Menendang yang dimaksud gaya Ronaldo itu adalah: mengambil ancang-ancang, berhenti sejenak sebelum menendang, dan mengambil napas panjang. Ironisnya, Cristiano Ronaldo justru gagal mencetak gol dari titik penalti saat menghadapi Iran dalam laga terakhir Grup B.

“Ada sedikit penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa pemain Inggris begitu cepat menendang bola saat peluit [penalti] berbunyi. Saat peluit wasit dibunyikan, Anda harus mendapatkan waktu selama mungkin untuk menendang penalti,” ujar Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Inggris, Dan Ashworth.

Ashworth menilai gaya menendang pemain Inggris selama terlalu cepat. Padahal pemain-pemain dari negara lain bisa melakukan eksekusi penalti dengan lebih banyak waktu.

“Ada beberapa pola yang menarik. Sebagai contoh, kontrol diri Ronaldo yang luar biasa,” ucap Ashworth.
Ashworth juga menyebut dalam beberapa waktu belakangan pemain-pemain timnas Inggris sudah menghabiskan banyak waktu untuk mengasah penalti, seperti Eric Dier yang berlatih dengan kiper cadangan Nick Pope.