LIPUTAN15.COM,SANGIHE-Kematian Helmud Hontong, Wakil Bupati Kabupaten Sangihe ganjal. Karena dinilai sangat misterius meninggal di Pesawat dalam perjalanan dari Denpasar Bali ke Makassar dengan pesawat JT740 dengan nomor kursi 25E.

Mirip seperti kematian aktivis HAM Munir yang meninggal di Pesawat dari Jakarta ke Amsterdam Belanda, karena menentang HAM dan membawa laporan HAM ke Mahkamah internasional. Sementara Helmud Hontong karena sikapnya menentang Tambang Emas di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bahkan Helmud mengirim surat ke Kementerian ESDM soal penolakannya.

Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah Ismail, mendorong kepolisian melakukan penyelidikan.

Dia mengaitkan kematian Helmud dengan sikap penolakannya terhadap tambang di Sangihe.
“Ini mengagetkan. Kedua, misterius dan agak janggal kematiannya. Kenapa seperti itu, karena dia ini kan menjadi sorotan, high profile karena dia ini kepala daerah yang menolak tambang juga. Bahkan dia juga mengirim surat ke ESDM. Suratnya juga sudah beredar,” katanya, Jumat (11/6/2021).

“Ini janggal karena dia sehat-sehat aja, tapi tiba-tiba mendadak kolaps,” sambungnya.
Merah mengatakan Helmut adalah sosok yang high profile. Maka itu, menurutnya, penyelidikan atas kematian Helmut harus dilakukan.

“Dia high profile juga, jadi bagi kita ini janggal. Kita mendesak agar otoritas terkait melakukan penyelidikan. Dalam hal ini pemerintah, penegak hukum, termasuk Komnas HAM,” pintahnya.

Dia juga mengungkit soal laporan warga ke Komnas HAM terkait masalah tambang di Sangihe. Bahkan, menurutnya, autopsi perlu dilakukan jika memang diperlukan.

“Apalagi bulan Mei 2021 warga juga sudah melaporkan kasus ini ke Komisioner Komnas HAM. Jadi Komnas ini jangan diam. Kepolisian juga melakukan penyelidikan yang maksimum soal apa penyebab utama kematian beliau ini. Apakah perlu dilakukan autopsi juga,” tanyanya. (Ano)