“Meski masih dalam penyelidikan lebih lanjut, gelombang panas diyakini menjadi faktor mayoritas kematian tersebut,” kata seorang pejabat RCMP, Michael Kalanj, kepada AFP.
Kanada memang sedang diterpa gelombang panas terparah sepanjang sejarah negara itu dengan suhu udara di Kota Lytton mencapai 49,5 derajat Celsius pada Selasa (29/6).
Tak hanya Kanada, sejumlah kawasan di Amerika Serikat juga dilanda gelombang panas ekstrem sejak akhir pekan lalu.
Reuters melaporkan bahwa kawasan Washington, Oregon, sebagian Idaho, Wyoming, dan California berada di bawah peringatan panas yang berlebihan karena suhu melonjak 6-7 derajat Celcius di atas rata-rata.
“Peristiwa ini kemungkinan akan menjadi salah satu gelombang panas paling ekstrem dan berkepanjangan dalam catatan sejarah Inland Northwest,” demikian pernyataan Layanan Cuaca Nasional AS (NWS).
Sebagaimana dilansir The Guardian, para ahli menduga gelombang panas ini terjadi karena fenomena “heat dome” atau kubah panas.
Istilah itu merujuk pada situasi di mana tekanan tinggi terjadi di sejumlah area yang membuat suhu panas terperangkap.
“Di kawasan barat laut Pasifik kerap terjadi situasi seperti ini karena wilayahnya dapat menutup jalur aliran udara dingin laut ke arah daratan,” pungkas seorang ahli klimatologi dari AS, Nick Bond.


Tinggalkan Balasan