LIPUTAN15.COM–Banyak Tenaga Kesehatan (Nakes) mempertanyakan insentif dari pemerintah pusat. Pasalnya sampai sekarang belum diterima.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeber, pencairan insentif Nakes di daerah masih di angka 5,7 persen per Juni 12 Juni 2021.
“Untuk insentif tenaga kesehatan dari total anggaran Rp7,6 triliun yang terealisasi baru Rp442 miliar atau 5,7 persen,” ujarnya, Minggu (20/6). Dilansir CNNIndonesia.com.
Data dari 34 provinsi menunjukkan, persentase pencairan insentif Nakes terbesar berada di Nusa Tenggara Timur yakni 14,87 persen atau Rp32,4 miliar dari alokasi Rp218,03 miliar.
Sementara persentase pencairan insentif Nakes terendah berada di Sulawesi Tenggara yakni 0,12 persen atau Rp320 juta dari alokasi Rp274,26 miliar. “Tiap provinsi bisa berbeda-beda ada yang masih sangat kecil 0,12 contohnya seperti Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Meski beberapa daerah mulai menunjukkan kecepatan penyaluran insentif di atas rata-rata nasional namun, menurut Sri Mulyani, realisasi pencairan insentif belum ada yang mencapai 20 persen pada pertengahan tahun ini.
Menteri meminta pencairan dipercepat untuk membantu para tenaga medis di berbagai daerah yang kini mengahadapi peningkatan kasus covid-19.
“Ini sudah bulan Juni mendekati Juli sudah hampir separuh tahun 2021 kita berharap anggaran-anggaran ini bisa segera diakselerasikan. Apalagi melihat saat ini jumlah kenaikan kasus juga semakin meluas,” pungkasnya. (ant)
Tinggalkan Balasan