LIPUTAN15.COM–Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berencana meminjam dana senilai Rp 1,7 kuadriliun yang tercantum dalam dokumen Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).

Nantinya anggaran tersebut digunakan untuk menggantikan alutsista yang sudah tua. Dokumen dengan anggaran pembelian alutsista dalam jenjang waktu 2020-2024 sebanyak US$ 124.995.000.000 atau setara Rp1,7 kuadriliun itu tersebar ke publik. Dalam dokumen itu dijelaskan, pemenuhan akan menggunakan sistem pinjaman ke luar negeri dengan rentang pembayaran hingga 2044.

Meski begitu, pihak Kemhan menampik. Menurutnya, dokumen yang saat ini kadung bocor itu adalah rancangan dan belum masuk tahap final. Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, bocornya draf perpres tersebut adalah bentuk keirian dalam berpolitik, atau political jealousy.

Dahnil menyampaikan pihaknya akan segera menemukan oknum yang membocorkan rancangan anggaran alutsista tersebut. Ia memastikan oknum tersebut punya motif politik terhadap Prabowo.

“Ada yang menyebarkannya dengan motif politik dan ada muatan political jealousy menurut kami, maka kemudian kami berkepentingan menjelaskan,” ungkapnya.

Sementara Prabowo menyebutkan, saat ini rencana pinjaman dana luar negeri untuk memenuhi kebutuhan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) masih digodok.

Menurutnya, hal itu masih dalam tahap perencanaan. “Ini sedang digodok, sedang direncanakan,” kata Prabowo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/6). Dilansir dari CNNIndonesia.com.

Prabowo mengatakan, dirinya diminta Komisi I DPR RI untuk menjelaskan terkait konsep rencana induk terkait penyusunan pemenuhan alutsista ke depan. Diakuinya banyak pertanyaan yang dilontarkan Komisi I DPR saat kedua pihak itu menggelar rapat.

“Tentunya saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu, ya kita sering bahas, banyak pertanyaan,” kata Prabowo.

Dia pun memastikan semua rencana itu masih dalam pembahasan. Dia masih menggodok semua rencana terkait pemenuhan alutsista ke depan. Diketahui, skema pinjaman pendanaan alutsista 44 tahun lamanya. (ite)