LIPUTAN15.COM,MANADO-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou Manado menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI) Covid-19 dan Keselamatan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) kepada 43 Mahasiswa Program Studi Ners Stikes Muhammadiah Manado.

Kegiatan dilaksanakan,di aula kantor pusat RSUP Kandou Manado, Selasa (15/02/2022).
Sudah menjadi keharusan bagi setiap mahasiswa yang akan memasuki praktek kerja lapangan di RSUP Kandou Manado.

Mereka wajib mengikuti workshop BHD, PMKP, PPI, Covid-19 dan K3RS sebagai ketrampilan dasar serta untuk memberikan pengetahuan pada Mahasiswa Keperawatan terhadap pengelolaan kasus-kasus di Rumah Sakit, serta menciptakan Tim Kerja yang optimal di rumah sakit.

Kegiatan Workshop ini dibuka oleh Direktur Utama Dr.dr.Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD didampingi oleh Direktur SDM, Penddikan dan Umum Dr.dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes, Perwakilan dari Stikes Muhammadiah Manado Merry Rineke Rimporok, BSc, SPd, M.Kes
Koordinator Diklit dr. Hanry Takasenseran, Kepala Instalasi Diklat Dra Sisca Hutadjulu, MSi serta pejabat terkait lainnya.

Dirut Panelewen mengatakan, memang saat ini kebutuhan tenaga kesehatan baik secara lokal, nasional, regional bahkan global sangat dibutuhkan, oleh karena itu banyak bermunculan fakultas- fakultas baru khususnya dibidang kesehatan.

“Karena selain untuk memenuhi kebutuhan SDM yang ada di Sulawesi Utara, tetapi juga dikawasan Indonesia Timur bahkan sampai ditingkat Nasional dan Global,” ungkapnya.

Menurut Dirut Panelewen, setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri secara matang, agar nantinya bisa menjawab tantangan dan berkompetisi sesuai dengan kompetensi dari mahasiswa.

“Namun memang untuk pengembangannya sedikit tertahan karena diakibatkan pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Dikatakan juga dalam konteks layanan publik terhadap masyarakat bahwa unsur softskill itu menjadi unsur yang sangat penting, karena walaupun kita pintar tetapi jika kita tidak mampu menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien dan keluarganya, maka anda akan ditinggalkan.

“Karena diera digitalisasi yang berkembang sangat cepat saat ini ada beberapa tindakan yang sudah mulai dilakukan dengan menggunakan tenaga robot, dan bahkan tenaga robot lebih cepat dari manusia, tetapi bukan berarti hal ini menjadi alasan untuk bisa menggeserkan atau menggantikan yang namanya profesi sebagai dokter, atau perawat karena sebagai manusia tetap harus ada kontak psikologis antara dokter, perawat dan juga pasien yang tidak dimiliki oleh tenaga robot kesehatan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dirut Panelewen terus menegaskan agar semua mahasiswa harus melengkapi diri dengan softskill yang tentunya harus didasari pada keinginan yang sangat kuat dari dalam diri kita masing-masing.

“Harus memiliki komunikasi yang baik serta kontak psikologis dengan pasien, kemudian juga punya empati dan simpati terhadap pasien dan keluarga pasien,” ujarnya.

Diakhir sambutan Dirut Panelewen mengajak mahasiswa untuk bisa merubah budaya kita, untuk selalu peduli atau Care terhadap pasien sesuai dengan essensi dari pelayanan Dokter dan perawat.

Sementara itu, perwakilan dari Stikes Muhammadiah Merry Rineke Rimporok, BSc, SPd, M.Kes, menyampaikan apresiasi kepada Manajemen RSUP Kandou Manado karena boleh menerima Mahasiswa program studi Ners Stikes Muhammadian untuk melakukan pendidikan praktek lapangan selama 4 bulan.

“Dengan harapan agar selama mengikuti pendidikan di RSUP Kandou harus memberikan performa yang baik sesuai dengan standar pelayanan yang ada di RSUP Kandou. Serta tetap menjaga nama baik dari Stikes Muhammadiah dan juga RSUP Kandou,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari dari tanggal 15 -18 Februari 2022, para mahasiswa akan mendapatkan materi dari Para Narasumber yang sangat berkompeten dibidangnya.

Diawali dengan materi tentang nilai-nilai Revolusi Mental Bidang Kesehatan yakni Integritas, Kerja Keras dan Gotong Royong, oleh Dr.dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes.