LIPUTAN15.COM,MANADO-Memperingati HUT ke-27 RSUP Kandou Manado, Angkatan 94 Fakultas Kedokteran Unsrat berkontribusi dengan melaksanakan webinar ilmiah yang dihadiri oleh para praktisi kesehatan.
Kegiatan webinar tersebut dibuka oleh Direktur SDM, Pendidikan dan Umum, Dr. dr. Ivonne Elisabet Rotty, M.Kes secara Virtual Kamis (10/02/2022).
Dr. Ivonne dalam sambutannya sangat mengspresiasi Angkatan 94 FK Unsrat yang berkontribusi dalam HUT RSUP Kandou lewat kegiatan webinar ilmiah ini.
Diakuinya, para pembicara yang dihadirkan sangat berkompeten dibidang masing-masing, sehingga membawa manfaat yang besar bagi seluruh peserta.
Beliau juga memberikan penghargaan bagi Angkatan 94 karena banyak melahirkan dokter-dokter spesialis.
“Keberadaan para dokter di Angkatan 94 seirama dengan tema peringatan HUT RS Kandou yakni Smart people, smart hospital, through digital transformation,” ujar dr Ivonne.
“Angkatan 94 melalui webinar ini telah menjelma menjadi smart people yang membawa manfaat bagi banyak orang,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, beberapa dokter spesialis dari Angkatan 94 menjadi nara sumber yakni dr. Merita Rondonuwu, AAK; dr. Frans Wantania, SpPD; DR. dr. Erwin Kristanto, Sp.FM, SH; dr. Eka Lantang, Sp.An, MM; dr. Laya Rares, Sp.M; dr. Glady Rambert, Sp.PK; dan dr. Neni Ekawardani. Dan yang bertindak sebagai Moderator adalah dr. Finny Warouw, Sp.S(K), M.Kes
Sesi materi diawali oleh dr. Merita Rondonuwu, AAK yang adalah Kepala BPJS Kota Manado. Dalam materinya dr. Merita menekankan bahwa BPJS selalu mengupayakan untuk memberikan kenyamanan bagi peserta.
Digitalisasi merupakan upaya untuk menjadi sarana melayani para peserta. BPJS menembatani agar peserta bisa mendaftar secara online melalui Pandawa (Layanan Administrasi) yang bisa diakases secara nasional di 08118165165.
Diharapkan informasi-informasi tersebut bisa sampai ke masyarakat agar layanan dapat memberikan informasi yang sesuai dan lebih luas.
BPJS memastikan peserta mendapatkan akses pelayanan dengan pelayanan yang berkualitas, melalui kontrol yang dilakukan oleh BPJS. Koordinasi juga dilakukan dengan pemberi layanan terkait kualitas, karena kualitas harus sesuai dengan kontrak.
Sesi kedua dibawakan oleh dr. Frans Wantania, SpPD yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK Unsrat.
Dalam materinya, dr Frans menjelaskan mengenai peran latihan fisik pada inflamasi dan disfungsi endotelia. Sehubungan dengan pandemi Covid-19, banyak kematian dihubungkan dengan terjadinya inflamasi. Disamping itu penyakit-penyakit degeneratif yang saat ini banyak.
Pada penyakit ini ada terjadi silent period. Proses ini kemudian akan berkembang secara progresif. Terutama sejak masa muda belum bergejal, tetapi lama kelamaan akan memberikan efek dikemudian hari.
Hal ini relevan dengan teori katak dalam air. dr. Frans juga mengingatkan mengenai terjadinya pandemi obesitas diseluruh dunia karena jumlah berat badan berlebih sudah mencapai 1 milyar diseluruh dunia. Jadi harus waspada, salah satu dengan melakukan latihan fisik (exercise).
Perang melawan inflamasi dapat dilakukuan dengan berhenti merokok, pola makan sehat, aktifitas fisik cukup dan istirahat cukup serta hindari stres.
dr. Erwin kemudian membawakan materi mengenai penanganan jenazah pada Covid-19. Sehubungan dengan peningkatan jumlah kasus yang bertambah sangat cepat, maka perlu pemahaman masyarakat mengenai tata cara penanganan jenazah Covid-19.
Resiko penularan dapat terjadi saat pemindahan dari ruang rawat, tata laksana, saat pemindahan ke mobil jenazah dan saat penguburan. Dalam persiapan pengelolaan jenazah harus memastikan swab nasofaring diambil oleh nakes yang berkompeten.
Petugas wajib memakai alat pelindung diri. Pembungkusan jenazah sudah diatur dalam lapisan yang memastikan tidak ada kebocoran. Pelaksanaan dilakukan oleh pelayanan forensi patologik.
Materi selanjutnya dibawakan oleh dr. Eka Lantang yang menjelaskan mengenai beberapa modalitas yang digunakan dalam terapi oksigen. Pemberian oksigen pada konsentrasi yang lebih tinggi daripada udara bebas, dengan tujuan untuk mengobati hipoksia.
Oksigen hrs diberlakukan sebagai obat, artinya bagian dari terapi, karena itu ada kaidah yang harus diikuti. Dalam kondisi-kondisi tertentu, terutama dalam keadaan yang kritis, seringkali oksigen diberikan dengan pertimbangan dokter yang menangani.
Oksigen dapat digunakan di RS atau di rumah sebagai bagian dari pelayanan homecare. Penggunaan oksigen dilakukan berdasarkan panduan untuk terapi oksigenasi. Untuk sistem pemberian oksigen terdiri dari sistem aliran rendah dan sistem aliran tinggi (high flow system).
dr. Laya Rares dalam materi mengenai Mata Malas pada Anak-anak, dimana penyakit ini banyak terjadi pada masa perkembangan anak-anak dan dapat berlanjut sampai usia dewasa. kasus-kasus lazy eye kadang tidak terdeteksi secara dini, dan sering ditemukan pada anak laki-laki.
Lazy eye merupakan penyebab tersering gangguan penglihatan pada anak, bisa berupa kekaburan atau menghilannya penglihatan. Kondisi ini dikenal sebagai Amblyopia. Pada anak-anak usia 1-3 bulan maka kondisi ini perlu dikenali, karena pada masa ini pusat penglihatan mulai distimulasi.
Perkembangan penglihatan ini akan berlanjut sampai usia 7 dan 8 tahun. Gangguan stimulus penglihatan yang tidak baik ini, yang menetap beberapa bulan sampai 1 tahun, dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada jalur dan pusat penglihatan, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan.
Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan penglihatan melalui beberapa teknis misalnya dengan preferential looking test, cardif card test, e-chart dan snellen chart.
Selanjutnya materi mengenai pemeriksaan dan analisis urine dibawakan oleh dr. Glady Rambert. Pemeriksaan urine ini kalau melihat sejarah merupakan pemeriksaan laboratorium pertama yang dilakukan.
Waktu itu pemeriksaan dilakukan secara makroskopik misalnya dengan melihat warna, volume bahkan rasa. Pemeriksaan urin atau dikenal sebagai urinalisis, dilakukan dengan memperhatikan apakah kandungan-kandungan tertentu yang menjadi indikator terjadinya penyakit dalam tubuh.
Klinis, termasuk para dokter di perifer, banyak kali menggunakan pemeriksaan ini untuk diagnosis penyakit. Tahapan pemeriksaan terdiri dari tahap pra-analitik, analitik dan pasca-analitik.
Persiapan pasien termasuk tidak sedang haid, hindari olahrga berat, tidak sedang mengkonsumsi vitamin C. Dijelaskan pula bahwa perlu penampung urine yang sekali pakai dan steril.
Perlu juga dipastikan bahwa urine harus diambil pada fase pancar tengah atau dengan mengambil aliran tengah, dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang akurat. Setelah itu spesimen sesegera mungkin dibawa ke Lab, maksimal 2 jam setelah pengambilan. Bila ditunda, disimpan dalam lemari pendingin. Hindari sebisanya penggunaan pengawet.
Menutup sesi materi dr. Neni Ekawardani mempresentasikan beberapa layanan unggulan RSUP Kandou yang telah terakreditasi baik secara nasional maupun internasional.
Para peserta webinar yang adalah para dokter cukup antusias dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh para Narasumber, terlihat dari begitu banyaknya pertanyaan yang dilontarkan lewat kolom chat.
Dan diharapkan tentunya semua ilmu yang didapatkan lewat webinar ini, dapat di implementasikan dalam tugas kerja setiap hari di rumah sakit.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan