LIPUTAN15.COM,MANADO-Tidak menunggu lama, akhirnya Polresta Manado berhasil menangkap pelaku pelontar panah wayer dengan korban perempuan Melissa Pangemanan (22).

Ada tiga orang yang ditangkap Tim Gabungan Resmob dan Opsnal Polresta Manado yang dipimpin Kanit Resmob Ipda Heraldy Yudanthara dan Katim Opsnal Aiptu Jemmy Mokodompit.

“Kami telah menangkap tiga orang dan salah satu dari mereka adalah pelaku utama yang melontarkan anak panah yang mengenai wajah korban dan mereka kami tangkap di Pasar Karombasan yang dijadikan tempat persembunyian,” ungkap Heraldy, Jumat (25/02/2022) dini hari.

Pelaku utama yakni VK alias Vicky (22), warga Karombasan Utara, Kecamatan Wanea. Saat dimintai keterangan mengatakan, alasan dia melesatkan panah wayer cuma karena dendam.

“Karena teman-teman para korban sering membuat keributan di Pasar Karombasan namun saat akan balas dendam salah sasaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait saat dikonfirmasi melalui Kasie Humas Polresta Manado Iptu Sumardi membenarkan penangkapan tersebut.

“Pelaku sudah ditangkap dan akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP yaitu penganiayaan dengan senjata tajam dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun dan UU Darurat No 12 tahun 1951 tentang menguasai atau membawa senjata tajam dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara,” sebut Sumardi.

Diketahui, kasus ini viral di media sosial.  Seorang perempuan tertancap anak panah pada bagian pipinya, Rabu (22/02/2022) sekira pukul 01.00 Wita.

Kejadian itu terjadi di ruas Jalan Sarapung, tepatnya samping Bank BRI, Kecamatan Wenang, Kota Manado.

Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara dengan panah wayer masih tertancap di bagian pipi korban.

Sebelumnya, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno menjenguk korban panah wayer, MP (22), yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado, Kamis (24/02/2022) siang.

Dalam kunjungan tersebut, Irjen Pol Mulyatno berbincang singkat dengan korban untuk menanyakan kondisi sekaligus memberikan semangat.

“Adik tenang saja, akan dirawat dan ditangani dengan baik, serta akan kami cari siapa pelakunya. Semoga adik cepat sembuh,” ungkap Kapolda.

Selain itu, Mulyatno juga berdialog dengan pihak keluarga yang diwakili oleh paman korban, Jufry Mamentu.

“Kejadian ini akan kami tangani dengan serius, baik itu untuk penanganan medis maupun mencari pelakunya. Masalah biaya jangan khawatir, kita sudah bantu, tidak usah dipikirkan lagi,” tegas Kapolda.

Sementara itu, Paman korban Jufry Mamentu mengucapkan terima kasih kepada pihak Polda Sulut dan Rumah Sakit Bhayangkara atas bantuan dan pelayanan hingga saat ini.

“Saya mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Sulut yang telah membantu keponakan saya sampai di ruangan operasi ini, juga membantu biaya, termasuk akan mencari pelakunya. Sekali lagi, terima kasih Bapak Kapolda Sulut, dan semoga sukses selalu,” kunci Jufry.