Dengan demikian Dotinggulo menjadi raja/dotu di Kerajaan Sejarah Mokapog dan serta merta membentuk menyusun organisasi pelaksana pemerintahan (kabinet) sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Dalam komposisi pemerintahan ini terdapat pula para pejabat yang bukan asli Mokapog seperti: Lantiuna, Ginibola, Baguna; yang berarti bahwa Dotinggulo cukup bijaksana dalam menangani hal ini dengan memperhitungkan kecakapan seseorang dan bukan hanya semata-mata dari segi asli orang Mokapog saja. (asli Mokapog ini disebut “madihutu”).

Selain susunan pemerintahan tersebut diatas, Dotinggulo pun menunjuk / mengangkat beberapa pejabat khusus yang bersifat operasional memegang wilayah tertentu, yaitu:
Pemegang kuasa pemerintahan dari Mokapog ke hulu sungai Bolangitang ialah Solagu (dari kata “soolagu” = satu bangsa / satu turunan) yang berkedudukan di gunung Lagu.

Mokapog dibagi atas 3 wilayah (balok, blok; di Minahasa disebut “walak” yakni:
Balok Lagang (“Lagongo”, bagian atas atau sebelah atas) ialah Longgobu (berkedudukan di Vuntu / Gunung Lagongo).

Balok Toluaya (bagian tengah) ialah Jacob Goma (berkedudukan di Gunung Giogoso dan menguasai tanah yang datar).
Balok Vunong (“Vunongo”, bagian bawah atau sebelah bawah) ialah Lei (berkedudukan di Gunung Butu —Tobiho).
Kepala-kepala balak / wilayah ini disebut “Ulea” atau kemudian disebut “Marsaoleh”.

Dalam susunan pemerintahan terdapat nama-nama jabatan yang rasanya sangat perlu untuk dijelas kan disini yaitu:
“Bobato”: seluruh pejabat, anggota kabinet atau Dewan Pemerintahan.
“Dotu”: raja, kepala pemerintahan, penguasa tertinggi.