Pertama, karena pemimpin separatis daerah itu telah meminta bantuan Rusia terkait klaim serangan pasukan Ukraina ke wilayah mereka.

Alasan kedua Putin melancarkan invasi adalah klaimnya untuk melindungi warga di Donbas yang selama ini menjadi target ‘pelecehan hingga genosida’ dari pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.

Dalam kurun waktu sebulan, Rusia masih terus menggempur sejumlah wilayah di Ukraina. Dua pejabat militer NATO mengatakan pihaknya memprediksi ada 15 ribu pasukan Rusia yang tewas selama sebulan invasi di Ukraina, Rabu (23/3).

“Estimasi yang kami miliki dari apa yang disampaikan orang Ukraina, apa yang Rusia biarkan kami ketahui, secara sengaja atau tidak, karena kesalahan terjadi saat perang, dan dari intelijen yang kami dapatkan dari sumber terbuka, kami berpikir Rusia telah kehilangan tujuh ribu sampai maksimal 15 ribu [pasukan] karena kematian,” kata salah satu pejabat, Rabu (23/3).

Baca artikel CNN Indonesia “2 Eks Intel Soviet KGB Nilai Invasi ke Ukraina Jadi Akhir Rezim Putin” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220326082321-134-776411/2-eks-intel-soviet-kgb-nilai-invasi-ke-ukraina-jadi-akhir-rezim-putin.