“Putin menyerukan perang ke Ukraina dan mencoba membuat semua orang berpikir Ukraina diserang oleh Rusia, yang mana, oleh kita semua. Namun itu tidak benar,” tulis kubu Navalny dalam akun Twitter mereka, Senin (28/2), sebagaimana dilansir Reuters.

“Kita harus menunjukkan kita tidak mendukung perang. Kami mengajak warga Rusia untuk menunjukkan pembangkangan sipil. Jangan diam saja.”

Navalny yang merupakan oposisi terkuat Putin sempat dipenjara pada 2021 kala ia kembali ke Rusia setelah sempat berada di Jerman.

Menurut kubu Barat, Navalny dikatakan sempat akan diracun di Siberia. Meski demikian, Rusia membantah melakukan serangan tersebut.

Sejalan dengan ajakan Navalny, warga sipil Rusia banyak turun ke jalan untuk memprotes aksi invasi Putin. Namun, banyak dari merekat ditangkap aparat. Angkanya terus bertambah.

Pada Jumat (25/2), sedikitnya 1.700 warga lokal ditangkap di 53 kota Rusia. Angka bertambah menjadi 3.000 orang pada Sabtu (26/2).