Ketika Wang bersikeras bahwa dia tidak melakukannya demi uang, staf itu menjawab: “Perilaku Anda saat ini tidak sejalan dengan kepentingan nasional. Saya ingin memutuskan hubungan dengan Anda, mari kita saling memblokir.”
“Itu sangat menyakiti hati saya,” kata Wang.
Sensor China juga telah menindak videonya secara online. Sementara semua videonya tetap tayang di YouTube, yang diblokir di China kecuali yang memiliki VPN, hanya sekitar 80 persen video yang tersisa di WeChat, dan kurang dari 20 persen di Douyin.
Wang tidak tahu aturan apa yang dia langgar. Ia menjadi sangat frustasi sehingga dalam satu video pada 7 Maret, dia menempelkan pita hitam menyilang di mulutnya, diam-diam menunjuk ke kamera untuk menyampaikan bahwa dia aman dan masih di Odesa.
Akun media sosial China-nya diblokir, membuat Wang tidak dapat menghubungi keluarganya di rumah.
Ia telah menerima pesan yang tak terhitung yang memberi tekanan padanya untuk berhenti memposting video.
“Saya ingin (memberikan) suara untuk orang-orang di Ukraina, untuk para pahlawan, untuk tetangga saya. Karena di mata saya mereka semua adalah pahlawan,” katanya.
“Saya melihat orang-orang tenang, saya melihat orang-orang berani. Saya ingin mengingatkan Anda untuk melihat siapa yang sekarat, siapa yang terbunuh,” tandasnya.
Baca artikel CNN Indonesia “Lawan Hoaks Lewat Video Agresi Rusia, Vlogger China Dicap Pengkhianat” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220319133014-134-773540/lawan-hoaks-lewat-video-agresi-rusia-vlogger-china-dicap-pengkhianat/2.


Tinggalkan Balasan