Empat pejabat AS mengatakan tidak ada sumber intelijen yang menyebut mental Putin tak stabil. Meski demikian, Putin menunjukkan perilaku yang berbeda dibandingkan di masa lampau.
Intelijen AS mengklaim Putin sedang frustrasi dan melampiaskan kemarahan ‘tak biasa’ ini kepada orang-orang di lingkar dalamnya. Rasa frustrasi ini muncul akibat kampanye militer yang dilakukan dan kecaman dunia atas invasi Ukraina.
Menurut mantan pejabat intelijen, perilaku tersebut aneh, mengingat Putin selalu bisa menjaga emosinya.
“Dia bukan lagi diktator yang dingin, bermata jernih seperti pada 2008,” kata mantan Direktur Badan Intelijen Pusat AS, John Brennan.
Brennan juga berpendapat Putin kini salah perhitungan.
“Ini merupakan salah perhitungan yang buruk dari Putin,” katanya.
“Dia tidak pernah menghadapi hal seperti ini sebelumnya. Saya yakin dia memarahi penasihat, menteri, dan orang lainnya. Dia mengalami dua mata hitam, hidung berdarah, dan berbagai macam pukulan. Dia terdesak di medan pertempuran dan garda finansial, dan dia tidak memiliki pilihan yang bagus.”
Tinggalkan Balasan