“Dalam Perayaan Syukur nanti, umat dari Wilayah Rohani yang kita bagi ke dalam 6 Unit telah siap terlibat dalam Perayaan ini. Masing-masing Unit akan mengkoloborasi tarian dan gerak dengan lagu yang diiringi oleh musik kolintang. Ke depan, kami berharap agar paroki kami ini bisa menjadi destinasi religi di Kevikepan Tomohon sekaligus sebagai role model bagi sebuah kolaborasi budaya Minahasa dalam Tata Liturgi Gereja. Untuk itu, kami bermohon agar Bapak Uskup berkenan untuk mencanangkan destinasi religi ini nanti,” harap Aray.

Mgr. Benedictus Untu MSC merespon positif rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada Sabtu mendatang dan bersedia untuk berkunjung ke Paroki Maria Ratu Damai guna memberikan Sakramen Krisma serta melihat bagaimana upaya paroki ini dalam mengintegrasikan tradisi Budaya Minahasa dalam perayaan ekaristi.

Selain itu jelang misa uskup di MRD, hal-hal teknis lain juga dalam proses persiapan yang sudah dibagi tanggung jawab pelaksanaannya oleh panitia perayaan.

“Kami telah melakukan banyak persiapan terkait ini termasuk berkoordinasi dengan Legium Christum untuk prosesi pengawalan dan penerimaan Bapa Uskup ketika akan berkunjung nanti. Tentunya yang juga tidak kalah penting adalah penyiapan para calon penerima Krisma nanti,” kata Manuel Aray selaku Ketua Panitia.

Dalam kesempatan tersebut, Bapa Uskup berpesan agar umat bersama Pastor Paroki dan segenap unsur Dewan Pastoral Paroki dapat memikirkan untuk sesuatu yang besar dan dengan cara pandang visioner serta mampu membaca tanda-tanda zaman serta melakukan adaptasi.

“Angkat dan berdayakan umat dengan potensi yang dimiliki menuju MRD sebagai paroki mandiri yang ditopang oleh program strategisnya. Menjadikan MRD sebagai paroki destinasi wisata religi tentu sesuatu yang sangat menarik dan untuk menuju ke sana tentu perlu banyak persiapan sehingga paroki ini dapat menjadi model namun tetap bersahaja. Saya membayangkan bahwa ke depan, umat dari paroki lain di Keuskupan Manado atau mungkin juga dari berbagai paroki di luar Keuskupan Manado bisa berkunjung ke MRD dan menikmati suasana religi yang sangat khas dengan budaya inkulturasi Minahasanya,” pesan Bapa Uskup.