LIPUTAN15.COM,TOMOHON–Kekerasan seksual terhadap anak bikin miris. Santriwati korban kasus dugaan pencabulan oleh anak kiai Pesantren Shiddiqiyyah Desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur, mengungkap kesaksian mengejutkan kasus yang menimpanya.
Korban bercerita, awalnya ia menjalin hubungan asmara dengan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi (42). Hubungan mereka berjalan selama hampir lima tahun. Pada 2012, saat usianya baru 15 tahun, ia dicabuli untuk yang pertama kalinya.
Empat tahun berselang, ketika korban berniat melepaskan diri dari MSAT, bukan kebebasan yang ia dapatkan, melainkan kekerasan yang menghujani tubuhnya secara bertubi-tubi.
“Tadinya saya itu sudah dibuka paksa, semuanya disuruh buka. Aku bilang enggak mau, dia bilang sudah-sudah, tahu itu saya sampai nangis awalnya. Terus habis itu saya minta putus, enggak bisa sudah lama-lama ya sudah saya mau enggak mau di situ terus akhirnya,” kata korban dikutip dari liputan CNNIndonesia TV, Jumat (8/7).
Korban mengatakan penolakan permintaan MSAT berujung pada ancaman. MSAT kerap kali membawa-bawa keluarga korban saat ancaman itu dilontarkan.
“Dia suka bawa-bawa keluarga terus katanya seolah-olah kayak dia itu punya ilmu. Sampai tangan dua menggenggam dan bilang ‘Jenenge wong tuamu iku tak cekel iki iso tak apa ya’, saya lupa kata-katanya, intinya itu kayak kalau dia meremas itu hancur gitu,” ujarnya.


Tinggalkan Balasan