Kadang mahasiswa rantau itu lupa dengan bahasa daerah asalnya, karena sudah terbiasanya menggunakan bahasa rantauanya (Ba Logat). Dengan bergabung di organisasi FOKMMA, setidaknya bisa mempertahankan bahasa daerah dengan terus menggunakannya dan tidak melupakannya.
Kadang mahasiswa yang berasal dari Bolmut enggan masuk ke dalam FOKMMA karena beralasan ingin fokus kuliah dan berorganisasi di kampus (internal) saja. Padahal organisasi daerah memiliki peran penting sebagai penghubung untuk mengenalkan budaya asal daerah di perantauan sebagai salah satu bentuk kontribusi.
Mengingat budaya daerah semakin pudar, FOKMMA merupakan kesempatan bagi mahasiswa Bolmut untuk memperkenalkan budaya daerahnya di perantauan. Organisasi ini bukan hanya tempat kumpul-kumpul sesama perantau saja. Ia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk daerahnya dengan memperkenalkan budaya asal daerah di perantauan.
Contohnya FOKMMA ini. Ia melakukan pengenalan budaya pada setiap pengkaderan bahkan dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai mahasiswa, organisasi kampus memang dapat dijadikan tempat menambah wawasan, cara berpikir, pengetahuan, dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan, serta manajemen waktu. Namun, sebagai mahasiswa yang berasal dari Bolmut, tentu tetap harus melakukan kontribusi terhadap organisasi daerah, khususnya FOKMMA. Sehingga menjadikan nilai tambah dalam membangun organisasi kedaerahan.
Melihat organisasi FOKMMA sebagai tempat untuk mempersatukan mahasiswa Bolmut di tanah rantau. Juga memiliki peran sebagai pembentukan mahasiswa berintelektual dan sebagai duta daerah di tanah rantau.
Sehingga mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di tanah rantau hendaknya kembali ke daerah asal di mana tempat dia dilahirkan dan dibesarkan. Ya, dengan ilmu yang telah didapatkan di perantauan sebagai mahasiswa dapat diaplikasikan untuk mewujudkan pembangunan daerah Bolmut yang lebih baik lagi.
Bagi saya sendiri yang pernah belajar di FOKMMA. Organisasi ini merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat sekumpulan mahasiswa yang mengemban studi di suatu kampus, yang berasal dari daerah Bolaang Monodow Utara. Selain menjadi tempat berkumpul bagi para mahasiswa rantau, FOKMMA juga menjadi wadah untuk membangun dan memajukan daerah asalnya tercinta.
FOKMMA dapat menjadi wadah pemersatu sesama mahasiswa rantau dari Bolmut sekaligus menjadi alternatif pengganti keluarga yang mampu menjaga dan membantunya selama di perantauan.
Membahas soal eksistensi FOKMMA, sampai saat ini terus memberikan prestasi-prestasi yang bisa membanggakan setiap kader.
Donal Lamunte selaku pendiri FOKMMA mengatakan ke saya. Ia menjelaskan bahwa yang menjadi latar belakang terbentuknya FOKMMA ini adalah wadah bagi mahasiswa bolmut yakni mulai dari Pinogaluman-Kaidipang-Bolangitang-Bintauna-Sangkup yang melanjutkan studi pergurun tinngi di IAIN SULTAN AMAI GORONTALO agar kiranya mereka (kader) mampu berikan nilai perubahan bagi daerah tercinta kab.bolaang mongondow utara.
Ia mengatakan, dari tahun ke tahun forum itu terus berkembang, yang tadinya hanya perkumpulan mahasiswa Bolmut yang berada di Kampus IAIN yang mencari teman di tanah perantauan atau hanya sekadar cari tumpangan untuk mandi dan makan gratis di kost-kostan, hingga saat ini menjadi organisasi mahasiswa daerah yang mempunyai misi yaitu mempererat tali persaudaraan. Selain itu, tujuan adanya FOKMMA ini menurutnya ialah untuk mengembangkan mahasiswa asal Bolmut sehingga dapat terwujud mahasiswa yang kritis, kreatif, inovatif, dan bermoral serta beradab.
Saya beharap agar FOKMMA, khususnya kampus dimanapun bisa mewadahi berbagai kalangan mahasiswa dan juga bisa bermanfaat bagi tempat atau kota kelahiran dari anggota FOKMMA itu sendiri.
Semoga FOKMMA sukses selalu dan bisa dengan baik menerapkan misi-misinya dalam mencapai segala visi, serta dapat mengubah setiap individu ataupun kelompok lewat pengaruhnya menjadi ke arah yang positif dan lebih baik.
Ollot, 16 September 2022
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan