LIPUTAN15.COM,MANADO-Inflansi di Provinsi Sulut terendah se Nasional. Hal ini terungkap dalam (GNPIP) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, yang digelar di Sintesa Hotel Peninsula Manado, Senin (3/10/2022).
Dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, Forkopimda Sulut, bupati dan wali kota se Sulut dan Deputi Bank Indonesia Aida S Budiman.
Gubernur menjelaskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) hadir untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari sisi suplai dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, sehingga dapat mendukung daya beli dan mempercepat pemulihan ekonomi Nasional.
“GNPIP mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan dengan berbagai program unggulan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing wilayah seperti operasi pasar, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai di pekarangan, pemanfaatan alsintan dan saprotan, pemanfaatan teknologi digital, serta penguatan koordinasi dan komunikasi melalui penyelenggaraan High Level Meeting TPID,” ujarnya.
Menurut Gubernur, sinergi, komitmen, dan koordinasi seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan GNPIP yang pada akhirnya membawa kebermanfaatan bagi terkendalinya inflasi pangan sehingga mendukung daya beli masyarakat luas.
“Saya optimis sampai Desember 2022 pertumbuhan ekonomi Sulut bisa capai 6 persen, karena kegiatan pariwisata sudah dibuka,” ungkapnya.
Deputi Bank Indonesia Aida S Budiman mengatakan, inflansi nasional 4,6 persen. Sementara Sulut terendah tidak mencapai empat persen.
“Inlansinya paling bagus di nasional. Terima kasih pak Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Kami mengharapkan terus dijaga,” ujarnya.
Menurut dia, inflansi di Sulut paling besar disumbang pangan. Karena itu, pihaknya akan menekan inflansi pangan dengan menggelar pasar murah dan mensubsidi suplai barang.
“Kami akan terus berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi akibat kenaikan BBM. Karena harus ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Forkopimda maupun BI,” pungkasnya.
Sementara, Walikota Tomohon menegaskan dalam upaya menjaga kestabilan inflasi komoditas pangan sesuai arahan Presiden RI untuk bersama-sama menurunkan angka inflasi, tentunya Pemerintah Kota Tomohon akan terus berupaya memperkuat koordinasi dengan Pemerintah pusat.
“Salah satu upaya yang kami lalukan saat ini agar inflasi tetap stabil yakni dengan mengoptimalkan kegiatan bertani ‘ba kobong’.
Masyarakat Kota Tomohon diajak untuk menanam, terlebih tanaman bahan pokok seperti cabe, bawang dan lain sebagainya,” ujarnya.
Mari kita manfaatkan lahan yang ada, saat ini banyak lahan tidur, mari kita kelolah kita manfaatkan. Cara ini pasti akan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kota Tomohon, mengendalikan inflasi pangan, untuk kesejahteraan masyarakat Kota Tomohon dan masyarakat pada umumnya.
Tinggalkan Balasan