LIPUTAN15.COM,MANADO-Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw menerima kunjungan Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, di rumah jabatan Wagub Sulut, Kamis (16/03/2023).

Pertemuan Wagub Kandouw bersama Agung Putra Sukahet berlangsung hangat dan penuh keakraban. Membicarakan bagaimana merawat kerukunan dan keharmonisan di Indonesia dan Sulut khususnya.

Agung Putra Sukahet mengatakan, sebagai Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia bersama Wasekjen Presiden Asosiasi Klub Indonesia membicarakan mengenai bagaimana kita menjaga kerukunan bangsa dan negara ini.

“Dan untuk Sulawesi Utara tetap menjaga merawat kerukunan Sulawesi Utara ini agar tetap rukun,” ujarnya, ketika diwawancarai.

Lanjutnya, sesuai dengan amanat perjanjian bangsa kita, Indonesia ini harus dipelihara di dalam moderasi beragama. “Itu adalah penghormatan kepada kearifan-kearifan lokal, tradisi,” ungkapnya.

Oleh karena itu supaya tetap aman kata Agung Putra Sukahet, Papua kita pelihara sebagai Papua, Ambon sebagai Ambon, Sulawesi Utara, sebagai Sulawesi Utara, Minahasa sebagai Minahasa, Bali sebagai Bali, Jawa sebagai Jawa, Aceh sebagai Aceh, Padang sebagai Padang, itu intinya. “Jadi supaya dijaga dipelihara satu kerukunan,” ujarnya.

Selain itu katanya, Karakter ciri Sulawesi Utara itu tetap menjadi Sulawesi Utara. Ciri Minahasa harus tetap ciri karakter Minahasa di Sulawesi Utara. “Di situlah sebenarnya menjaga NKRI dan Pancasila itu,” pungkasnya, seraya menambahkan, Indonesia dan Sulawesi Utara sangat bergantung kepada kerukunan dan keharmonisan.

Sementara itu, Wagub Sulut Drs Steven Kandouw, menyatakan apresiasi terhadap Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia dan menegaskan komitmen Pak Gubernur Olly Dondokambey dan dirinya serta segenap warga Sulut sangat menjaga kerukunan, toleransi dan keragaman yang ada di daerah ini dengan saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia dan kepercayaan masing-masing.

“Selain itu budaya dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan sebagai kebanggaan daerah yang menjadi bagian-bagian penting penopang kesatuan NKRI,” kunci Wagub Kandouw yang diketahui juga mantan Ketua DPRD Sulut ini.