LIPUTAN15.COM,MANADO-Sejarah. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou Manado, di bawah pimpinan Direktur Utama (Dirut) Dr, dr Jimmy Panelewen SpB-KBD, berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal perdana.
Operasi tersebut dilakukan di Gedung gedung Pusat Pelayanan Jantung dan Otak Terpadu, RSUP Kandou Manado, Sabtu (18/03/2023), kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Dirut RSUP Kandou Jimmy Panelewen dalam konferensi pers terlihat sumringah. Karena operasi perdana transplantasi ginjal berjalan sukses dan lancar.
“Saya bersyukur kegiatan operasi transplantasi ginjal bisa sukses dan operasi berjalan lancar di mata saya dan teman-teman tim. Persiapan operasi sesuai dengan regulasi dan prosedur,” ungkap Dirut Panelewen.
Lanjut Dirut Panelewen, kegiatan ini sebagai kegiatan monumental. Karena pertama di Indonesia Timur.
“Seperti yang disampaikan oleh ketua tim transplantasi, ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, sebelum pandemi covid. Kemudian terkendala dengan covid, setelah covid meredam kita terakselerasi karena ruang program prioritas Kementerian Kesehatan terhadap pelayanan yang harus ditransformasi, salah satunya dalam pelayanan kronologi metrologi, selain kanker dan jantung,” ungkap Dirut Panelewen.
Menurut Dirut Panelewen, RSUP Kandou berupaya keras untuk menjawab dan mensupport kegiatan atau program nasional. Dan syukur Alhamdulillah pada hari ini kita bisa melaksanakan transplantasi ginjal.
“Ini bukan kerja direksi, tetapi kerja dari semua jajaran RSUP Kandou yang didukung oleh tim pengampu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” ungkap Dirut Panelewen.
Karena itu, Dirut Panelewen mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Kementerian Kesehatan yaitu Menteri, Dirjen, jajaran direksi RSCM dan tim transplantasi ginjal RSCM yang mendukung transplantasi ginjal. Juga tim transplantasi ginjal RSUP Kandou dan orang-orang yang mendukung juga mendoakan ini berjalan sukses.
“Saya berharap transplantasi ginjal terus berjalan di RSUP Kandou. Dan mohon doa supaya pasien yang dilakukan transplantasi ginjal hari ini cepat sembuh,” harap Dirut Panelewen.
Lebih jauh Dirut Panelewen menambahkan, program dari pengampu RS Cipto Mangunkusumo kira-kira lima kali RSUP Kandou didampingi untuk transplantasi ginjal, enam kali diharapkan sudah mandiri.
“RSUP Kandou Manado sudah memiliki tim transplantasi ginjal. Mereka sudah belajar RSCM sebelum melakukan transplantasi ginjal hari ini. Usia mereka juga masih mudah. Berharap mereka dapat terus mengapgrade ilmu dan kompetensi, juga melakukan pengkaderan. Karena kegiatan ini bukan hanya satu kali, tapi berkelanjutan. Tanggung jawab ini kita bangun bersama, punya visi yang sama untuk keselamatan masyarakat,” ungkapnya.
Dirut Panelewen juga menegaskan, layanan transplantasi ginjal RSUP Kandou gratis, tidak ada biaya. Karena di biayai oleh negara melalui BPJS Kesehatan.
“Jadi masyarakat agar memanfaatkan layanan ini dengan baik. Tidak perlu lagi ke Jakarta untuk melakukan transplantasi ginjal. Karena di RSUP Kandou Manado sudah bisa,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Tim Transplantasi ginjal RSCM Gerhard Reinaldi Situmorang membeber, operasi transplantasi ginjal berlangsung 4,5 jam.
“Operasi berjalan lancar. Kabar baik pasien yang dioperasi sudah bisa mengeluarkan urine. Suksesnya transplantasi ini karena kerja tim,” tambahnya.
Sementara Dirut RSCM dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS mengucapkan selamat kepada RSUP Kandou yang sukses melakukan transplantasi ginjal.
“Intinya kita mempunyai program dan rencana supaya RSUP Kandou bisa mandiri dalam melaksanakan transplantasi ginjal. Kami RSCM sebagai pengampu sangat mendukung,” ungkapnya.
Terpisah, Menteri Kesehatan melalui Sekretariat Direktoral Jenderal Layanan Kesehatan dr Sunarto juga mengucapkan selamat kepada RSUP Kandou yang sukses melaksanakan transplantasi ginjal.
“Dan untuk mendukung transformasi layanan, pertama rumah sakit vertikal itu harus mampu memberikan layanan yang terbaik. Kalau bisa selevel dengan negara-negara di Asia,” ungkapnya.
Lanjutnya, kedua rumah sakit vertikal harus menjadi pengampu, terutama untuk 9 penyakit prioritas. Artinya tidak boleh eksklusif, tapi harus inklusif. Pengampu memberikan proporsi memberikan pengetahuan pada rumah sakit sekitar. Dan yang ketiga rumah sakit vertikal itu harus menjadi tempat penelitian yang normal untuk meningkatkan mutu lahir.
“Ketiga hal itu merupakan menu transformasi yang harus kita kerjakan bersama-sama. Pada hari ini kita melihat bagaimana RSCM sebagai pengampu nasional untuk netro ginjal telah memberikan proporsi transplantasi ginjal untuk RSUP Kandou. Tim RSCM dan RSUP sudah bekerja dengan baik sehingga transplantasi ginjal sukses dilaksanakan,” pungkasnya.
Hadir Direktur Pelayanan Medik.Keperawatan dan Penunjang, dr Jeheskiel Panjaitan SH.MARS, Direktur SDM, Pendidikan dan Umum RSUP Kandou dr Ivonne Elisabeth Rotty, MKes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Debby Kalalo.
Tim Transplantasi Ginjal RSCM yaitu Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K), dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU(K), PhD, Dr. dr. Dita Aditianingsih, SpAn-KIC, Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, SpPD-KGH, dr. Alfan Mahdi Nugroho, SpAn, KAR, KAO, dr. Sahat Basana Romanti Ezer Matondang, SpRad(K), Ns. Depi Noprita, S.Kep dan Ns. Shofia Maya Ulfah, S.Kep serta tim transplantasi ginjal RSUP Kandou. (ite)
Tinggalkan Balasan