Namun, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Kandouw menyampaikan bahwa yang menjadi tantangan dalam pekabaran Injil adalah toxic people.
“Toxic people adalah orang yang menjadi racun di komunitas. Yakni orang yang tidak pernah senang melihat pencapaian orang. Karena selalu melihat keburukan orang. Contohnya pemerintah sudah berupaya melakukan yang terbaik selalu dipandang salah. Pemikirannya tidak ada terobosan,” kata Kandouw.
Ia berharap dari semua penyampaiannya menjadi kontemplasi bagi gereja dalam kelangsungan pekabaran Injil. “Ini harus dipikirkan, yaitu variable independent pekabaran Injil,” ujar Kandouw sembari memberikan solusi melalui UH4, yaitu up to date atau terkini, hard working, heroism humanism dan humble.
“Solusinya adalah dalam perlindungan dan pertolongan Tuhan bagi pekabaran Injil GMIM,” ujar Kandouw yang menutup materinya dengan membacakan firman Tuhan dari Mikha 6:8 dan Mazmur 149:4.
Sebelumnya, Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina Th.D juga memaparkan materi tentang panggilan gereja untuk melaksanakan misi Allah, sambil memperkuat dan mempertahankan sistem gereja.
“Sentralisasi memiliki dimensi diakonia dan solidaritas,” tandasnya.
Sebelumnya, Wagub telah melakukan Pencanangan Tanam disertai penyerahan bantuan benih Jagung dan Cabe untuk Rayon 7 kabupaten/kota di Lahan Pemerintah Kabupaten Minahasa.
Tinggalkan Balasan