LIPUTAN15.COM TALAUD-Kabupaten Kepulauan Talaud lagi-lagi diguncang gempa. Gempa tektonik ini terjadi pada Rabu (4/10/2023) sekira pukul 19.21 Wita.

Menurut informasi resmi dari BMKG, bahwa gempa ini terjadi di wilayah laut Sulawesi.

Dan dari hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki parameter update dengan kekuatan 6,7 magnitudo.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si, M.Si dalam pernyataan resminya diberbagai kanal informasi BMKG menuturkan bahwa
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,36° LU ; 126,18° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 Km arah Barat Laut Pulau Karatung, Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara pada kedalaman 132 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust-red),” ucap Daryono.

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan juga di daerah Sangihe dengan skala intensitas III-IV MMI dimana getarannya dapat dirasakan nyata di dalam rumah dan getarannya terasa seakan akan truk berlalu.

Hal ini pun juga dapat dirasakan di daerah Morotai Selatan dan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dapat dirasakan oleh beberapa orang termasuk juga benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.

Dari data update BMKG, hingga pada pukul 18.40 wib berdasarkan monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempabumi susulan (aftershock-red).

Daryono mengatakan bahwa melihat adanya aktifitas gempabumi ini masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Bahkan juga masyarakat dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tukasnya. (tny)