Sangihe, Liputan15.com – Di sebuah sudut tanah Nusa Utara, kisah seorang pahlawan mulai terurai. Raja Bataha Santiago, nama yang kian merdu di telinga masyarakat, akhirnya menerima penghormatan yang selama ini mereka nantikan – Gelar Pahlawan Nasional. Penantian bertahun-tahun kini berujung pada sebuah peristiwa bersejarah yang akan terjadi pada 10 November 2023.

Pengumuman resmi ini datang melalui Surat dari Kementerian Sekretariat Negara RI yang datang pada tanggal 3 November 2023. Masyarakat Nusa Utara yang telah lama memperjuangkan pengakuan ini akan melihat ahli waris Raja Bataha Santiago mengunjungi istana Negara dalam acara peringatan “Hari Pahlawan Nasional.”

Namun, keberhasilan penghargaan ini tidak lepas dari perjuangan yang panjang. Pemerintah Daerah Kepulauan Sangihe, di bawah Nahkoda Pj. Bupati dr. Rinny Tamuntuan, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, terus mendorong untuk mengusulkan Raja Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional.

Dr. Rinny Tamuntuan menyampaikan rasa syukur, bangga, dan kebahagiaannya. Dia merasa lega bahwa upaya yang telah mereka lakukan bersama-sama dengan elemen masyarakat dan tokoh adat akhirnya membuahkan hasil. Gelar Pahlawan Nasional ini adalah penghargaan yang layak bagi Raja Bataha Santiago, yang perjuangannya telah diakui sejak tahun 2015.

Sejarah Raja Bataha Santiago adalah kisah tentang seorang pahlawan yang menggagas perlawanan melawan penjajahan, terutama terhadap upaya ekspansi VOC untuk menguasai wilayah Kepulauan yang kaya akan rempah-rempah. Di dalam dadanya, Bataha memiliki semangat patriotik yang mengilhami rakyatnya untuk menentang dan menolak segala bentuk imperialisme di tanah Tampungang Lawo.