LIPUTAN15.COM TALAUD-Warga Desa Bantane Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud digegerkan dengan peristiwa bunuh diri pada Rabu (7/2/2024) pukul 01.00 wita dini hari.

Peristiwa yang mengemparkan warga ini dialami oleh salah seorang pemuda RL alias Reynaldi (20). Pasalnya pemuda ini mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun hama jenis Spontan.

Menurut penuturan Kapolsek Rainis Iptu Glen Damar, SH, MH bahwa kejadian tersebut bermula dari keterangan ayah korban yang merupakan saksi bahwa pada pukul 19.00 wita anaknya RL pamit keluar dan sekira pukul 23.00 wita korban kembali bertemu dengan ayahnya Samuel (53) di jalan dekat rumah mereka. Dan sekira pukul 01.00 wita korban RL membangunkan orang tuanya karena dirinya susah tidur akibat kepala dan perutnya sakit, bahkan terasa panas. RL pun akhirnya mulai muntah-muntah. Sontak ayah korban kaget dan mencium bau racun dari muntahan sang korban. Lalu ayah korban melihat gelas berada di atas meja seperti masih ada sisa racun.

Setelah melihat hal itu ayah korban segera melihat botol racun yang sebelumnya masi disegel telah terbuka dan sudah berkurang air racunnya.

Tak lama kemudian korban RL langsung pergi ke kamar mandi dan menyuruh orang tuanya untuk menyiramkan air ke tubuhnya. Kemudian melakukan pertolongan pertama dengan meminumkan susu kepada korban, dan setelah itu segera membawanya ke Puskesmas Rainis, tetapi ketika sampai di Puskesmas Rainis dokter mengatakan bahwa tidak ada obat penawar racun disini dan menyarankan agar segera membawanya ke Puskesmas Beo.

Alhasil keluarga segera menuju ke Puskesmas Beo. setibanya di Puskesmas Beo dokter segera melakukan pertolongan namun korban hanya bertahan sekitar 20 menit di Puskesmas Beo kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

Berdasarkan keterangan saksi lainnya VL (49) yang merupakan ibu korban bahwa pada pukul 01.00 wita ketika RL pulang ke rumah usai bermain dengan temannya, korban mengeluh badannya panas, kepala dan perutnya terasa sakit. Hal ini ternyata karena RL sudah meneguk racun hama jenis Spontan.

Diduga korban melakukan aksi bunuh diri (bundir-red) ini dikarenakan masalah asmara dengan kekasihnya. Hal ini diperkuat dengan bukti, dimana didapati di HP korban ada chattingannya dengan sang kekasih, serta ada chattingan yang mengatakan bahwa korban akan meminum racun.

Setelah menerima informasi ini, selanjutnya Pihak Polsek Rainis langsung menuju TKP, yang selanjutnya melakukan olah TKP serta melakukan interogasi kepada para saksi-saksi. Diketahui bahwa pihak keluarga korban menolak untuk di lakukan otopsi karena keluarga telah menerima kenyataan kematian sang anak. (tny)