Sangihe, Liputan15.com – Ditemui diruang kerjanya dengan penuh keyakinan, Direktur PDAM Sangihe, Teguh Salainti, menguraikan perjalanan panjang penyesuaian tarif air yang baru. Dalam pandangannya, keputusan ini bukanlah sesuatu yang diputus secara mendadak, melainkan hasil dari proses yang matang dan berkelanjutan, melalui pembahasan mendalam di DPRD serta di tingkat kepemimpinan daerah.
“Kenaikan tarif ini sejalan dengan naiknya biaya bahan baku dan perlengkapan distribusi air kepada para pelanggan,” jelas Teguh, mencerminkan kesadaran akan dinamika ekonomi yang memengaruhi layanan publik seperti PDAM.
Selain itu, Teguh juga menyoroti perlunya penyesuaian tarif yang seharusnya dilakukan sejak lama. Namun, sebagai perusahaan daerah, PDAM harus menjalani proses kajian yang cermat dan mendapatkan persetujuan dari pihak pimpinan daerah serta DPRD sebelum melakukan langkah tersebut.
Tidak hanya itu, Teguh juga tidak menutupi tantangan besar yang dihadapi oleh manajemen baru PDAM, terutama dalam menangani masalah internal seperti perbaikan jaringan pipa yang membutuhkan peremajaan serta pemeliharaan peralatan distribusi seperti meteran dan bak penampung untuk memastikan kualitas air tetap terjaga.
“Diperlukan proses bertahap untuk peningkatan yang berkelanjutan, dan kami siap menghadapi setiap rintangan yang muncul, karena kami menyadari bahwa air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat,” ungkapnya, mencerminkan komitmen dalam menjaga pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat.
Saat menerapkan tarif baru, PDAM Sangihe juga berkomitmen untuk meningkatkan responsivitas layanan kepada pelanggan dengan membentuk tim khusus yang akan menangani keluhan-keluhan terkait distribusi air.
“Nantinya, akan ada tim pelayanan khusus yang siap menangani keluhan terkait distribusi yang tidak lancar atau kerusakan lain yang mengganggu, dan kami akan menanggapinya dengan cepat dan efisien,” tutup Teguh dengan penuh optimisme, menandakan semangat untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan PDAM Sangihe.
