Jerman menghimpun 3 poin. Di sisi lain, Skotlandia langsung berada di dasar klasemen, tanpa poin sama sekali. Kemenangan telak Jerman diperoleh berkat torehan 5 gol dari 5 pemain berbeda.
Tuan rumah sudah unggul 3 gol di babak pertama melalui aksi Florian Wirtz (10′), Jamal Musiala (19′), Kai Havertz (45+1′). Memasuki babak kedua, Jerman menambah 2 gol melalui sontekan para pemain pengganti, Niclas Fullkrug (68′) dan Emre Can (90+3).
Di sisi lain, Skotlandia, yang bermain dengan 10 orang sejak babak pertama berakhir, mencetak sebiji gol lewat gol bunuh diri bek Jerman, Antonio Rudiger.
Jerman akan menatap laga berikutnya pada 19 Juni 2024 dengan menantang Hungaria. Jika kembali menang, peluang Jerman untuk memastikan tiket ke babak 16 besar akan kian terbuka.
Timnas Jerman turun di partai pertama EURO 2024 via formasi 4-2-3-1. Julian Nagelsmann memasang Kai Havertz sebagai penyerang tunggal. Di kubu seberang, Skotlandia tampil dengan pola 5-4-1, menempatkan Che Adams di pos ujung tombak.
Pada menit-menit awal pertandingan, Jerman langsung menyentak. Florian Wirtz menerima umpan lambung dari tengah lapangan. Dalam situasi 1 vs 1 dengan kiper, Wirtz hanya tinggal mengarahkan bola ke dalam gawang.
Akan tetapi, tendangan Florian Wirtz mampu diblok kiper Skotlandia, Angus Gun. Bola muntah terbuang ke luar lapangan. Sayang, wasit tak memberi sepak pojok untuk Jerman. Florian Wirtz telah terdeteksi dalam posisi offside.
Saat pertandingan baru berjalan 10 menit, momentum kembali diraih Jerman. Die Mannschaft membangun serangan dari sisi kanan lapangan. Joshua Kimmich melepas umpan datar ke depan kotak penalti Skotlandia, mengetahui Florian Wirtz yang berdiri bebas.
Tanpa pengawalan berarti dari pemain belakang Skotlandia, Florian Wirtz mendapat ruang tembak yang lebar. Penyerang asal Bayer Leverkusen itu pun langsung menyambut umpan dengan tendangan keras mendatar, mengarah ke sisi kiri gawang Skotlandia.
Kali ini, Angus Gun tak bisa menjangkau bola. Wirtz pun berhasil menjebol gawang Skotlandia. Jerman berhasil unggul satu gol lebih dulu. Usai gol perdana, Jerman tak mengendurkan dominasinya di atas lapangan, membuat Skotlandia hanya bisa menunggu.
Tak butuh waktu lama untuk Jerman memperlebar keunggulan. Anak asuh Julian Nagelsmann kembali mencetak gol kedua di menit ke-19. Gol tersebut hasil dari build up Jerman dari tengah lapangan hingga ke kotak penalti lawan.
Kai Havertz, yang telah berlari ke belakang garis pertahanan Skotlandia, mendapat umpan terobosan. Havertz tak bisa langsung menendang bola ke gawang Angus Gun, meski telah berada di kota terlarang Skotlandia.
Havertz memilih menggocek bola lebih dulu, sebelum kemudian diumpan ke Jamal Musiala. Setelah mengecoh satu pemain belakang Skotlandia, Musiala mengirim tendangan keras di depan gawang Skotlandia.
Tak ayal, bola tak bisa dihalau para pemain Skotlandia. Gawang The Tartan Army akhirnya robek untuk kedua kali. Papan skor kembali berubah untuk keunggulan Jerman dengan kedudukan 2-0.
Meski telah unggul 2 gol, Jerman justru kian menggila. Jelang babak pertama berakhir, sang tuan rumah mendapat hadiah penalti. Ini terjadi setelah wasit meninjau pelanggaran Ryan Porteous terhadap Ilkay Gundogan di kotak terlarang.
Usai berdiskusi dengan VAR, wasit menunjuk titik putih untuk Jerman. Sementara itu, Ryan Porteous menerima kartu merah usai pelanggarannya dianggap berbahaya. Kai Havertz maju sebagai eksekutor penalti Jerman.
Tanpa ragu-ragu, Kai Havertz berhasil memaksimalkan kesempatan. Bola tendangannya diarahkan ke sisi kiri, mengecoh Angus Gun yang bergerak ke kanan. Alhasil, Jerman kian menjauh atas Skotlandia di menit 45+1.
Ketika wasit menutup babak pertama, Jerman dalam keadaan unggul telak dengan skor 3-0. Mereka juga unggul dari segi jumlah pemain, karena Skotlandia hanya bermain dengan 10 orang setelah Ryan Porteous diusir keluar lapangan.
Pada babak kedua, Jerman tetap memegang kontrol permainan. Menit 59, Florian Wirtz memperoleh peluang. Pemain berusia 21 tahun itu menerima umpan panjang di kotak penalti Skotlandia. Meski telah mengontrol bola, tendangan Wirtz masih berada di atas mistar gawang Angus Gun.
Setelah hampir 25 menit babak kedua berjalan tanpa ada gol, Jerman akhirnya menegaskan dominasinya. Tuan rumah kian membawa Skotlandia tenggelam, setelah Niclas Fulkrug berhasil mencetak gol ke-4 Jerman di menit 68.
Keberhasilan Fulkrug menyumbang 1 gol membuat dirinya kian percaya diri. Striker pengganti Kai Havertz itu kembali mencetak gol di menit 76. Sayang, wasit menganggap Fullkrug dalam posisi offside. Gol kelima Jerman akhirnya tidak disahkan.
Skotlandia dapat dikatakan sulit untuk berkutik. Scott McTominay dan kawan-kawan hanya memanfaatkan serangan balik yang tak begitu intens.
Akan tetapi, momentum Skotlandia akhirnya terjadi jelang babak kedua berakhir. Lewat serangan sporadis, Skotlandia berhasil mencetak 1 gol. Gol tersebut hasil dari aksi bunuh diri bek Jerman, Antonio Rudiger, pada menit ke-87.
Gol Skotlandia jelas tak berarti apa-apa. Jerman masih unggul telak atas Skotlandia. Bahkan, hal itu diperlebar pada masa injury time.
Emre Can mampu mencetak gol kelima Jerman di pertandingan kali ini via sepakan luar kotak penalti. Saat peluit panjang berbunyi, Jerman dipastikan menggenggam kemenangan atas Skotlandia dengan skor 5-1.
Dilansir dari Tirto.id
Tinggalkan Balasan