LIPUTAN15.COM,TOMOHON-Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Tomohon, Drs. O.D.S. Mandagi, MAP. Mewakili Walikota Tomohon menghadiri Kegiatan Lomba Bercerita Tingkat SD / MI se – Kota Tomohon.

Sambutan Walikota yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Tomohon.

Dia mengatakan, dengan adanya lomba ini semoga dapat mengembangkan kreativitas mereka dan juga pengembangan diri karena mereka juga harus bercerita, mungkin dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah, bahasa tombulu sebagai contohnya. Hal hal juga yang bisa melestarikan juga budaya bahasa yang sudah mulai hilang dengan kecanggihan.

Selaku Pemerintah mengucapkan terimakasih kepada dinas kearsipan dan perpustakaan yang sudah melaksanakan kegiatan ini yang pasti ada poin tersendiri juga dari pimpinan, dari pak walikota terkait dengan kegiatan ini.

Bunda Literasi Kota Tomohon Drg. Jeand’arc Senduk Karundeng juga selaku Ketua TP – PKK Kota Tomohon menyampaikan terimakasih dan apresiasi tentu saja kepada seluruh pihak baik dari panitia penyelenggara lomba bercerita yaitu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tomohon maupun para juri dan para guru-guru pendamping serta tentu saja semua peserta lomba yang telah bekerja sama sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

Salah satu kiat pemerintah kota Tomohon untuk menumbuh kembangkan minat dan budaya gemar membaca sejak ini, dengan melaksanakan kegiatan lomba bercerita tingkat sekolah dasar sekota Tomohon oleh dinas kearsipan dan perpustakaan daerah melalui lomba ini.

Dan untuk anak-anak, kita memang perlu untuk melatih daya imajinasi mereka. Jadi semoga dengan kegiatan seperti ini, hal-hal ini mungkin ke depan dari dinas terkait mungkin bisa lebih sering lagi ada kegiatan-kegiatan seperti ini. Apalagi zaman sekarang anak-anak semakin hari semakin tidak terlalu suka membaca, dipengaruhi dengan adanya medsos, adanya smartphone kalau orang-orang dewasa yang suka-suka lihat medsos kalau anak-anak lebih lihat, nonton, film

Khususnya di antara orang tua, bahkan banyak ya, bukan cuma guru, tapi juga orang tua dan masyarakat masih memiliki konsep bahwa waktu mau masuk SD, ini anak sudah siap sekolah, sudah bisa membaca, menulis, berhitung, sampai akhirnya ada sekolah-sekolah tertentu Yang menerapkan tes Calisun waktu mau masuk sekolah . Dan itu konsep yang salah Namanya miskonsepsi Konsep yang keliru Karena banyak orang tua berpikir Yang paling penting di sekolah .Itu cuma bagaimana itu anak Bisa menjadi pintar secara intelektual padahal justru di pendidikan anak usia dini justru ada pendidikan yang menjadi fondasi yang harus betul-betul kokoh kita letakkan di Pendidikan anak usia dini Termasuk di dalamnya Agama, Budi pekerti Jadi anak Akan belajar, Dia tidak boleh egois.

Jadi disana dari masih kecil Memang sudah dilatih dan itu butuh proses Prosesnya tidak selesai sampai di UPK Tetapi dia akan terus berproses selama pendidikan itu berlangsung Tetapi sekali lagi, anak usia dini itu untuk pendidikan itu betul-betul akan menjadi fondasi. fondasi, itu harus kuat, . Kita letakkan fondasi Supaya ke depan menjadi pintar, Jadi ada kecerdasan emosional, ada kecerdasan spiritual juga yang kita ajarkan.

Mari kita mempersiapkan anak-anak kita ini. Kalau bukan kita mau siapa lagi? jadi itu saya rindu untuk menyampaikan kepada kita semua khususnya kita yang tergabung dalam pendidikan yang ada di kota Tomohon.

“Jadi saya berharap guru-guru dapat menumbuhkan budaya literasi kepada siswa mungkin di sekolah ada perpustakaan untuk mereka melatih teknis-teknis, dalam membaca dan menyediakan lomba serta hadiah sederhana dengan tujuannya agar anak-anak kita mau untuk membaca Tanpa gadget,” ujarnya.

Saat itu atas nama Walikota Tomohon Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Tomohon membuka secara resmi akan kegiatan ini.

Tampak hadir, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Tomohon Julius Tumilantow SE ME, para juri lomba serta anak anak SD / MI se Kota Tomohon peserta lomba bersama pendampingnya masing masing tiap tiap sekolah.