LIPUTAN15.COM,TOMOHON– Dua hari menjelang pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, Partai Golkar Sulawesi Utara membuat kejutan politik yang signifikan. Secara tak terduga, partai berlambang pohon beringin ini mengalihkan dukungannya pada Pilgub Sulut dari pasangan Elly Lasut dan Michaela Elsiana Paruntu (MEP) ke Yulius Selvanus Komaling, calon yang diusung oleh Partai Gerindra.

Keputusan ini mengagetkan banyak pihak, mengingat Michaela Paruntu merupakan kader Golkar yang selama ini mendapat dukungan penuh dari partai. Langkah ini memicu spekulasi tentang dinamika internal yang terjadi dalam tubuh Golkar, terutama setelah adanya pergantian kepemimpinan di tingkat daerah.

Pengamat politik Sulawesi Utara, Josef Kairupan, menilai bahwa perubahan ini sebetulnya bisa diprediksi. “Setiap pergantian kepemimpinan pasti membawa perubahan, termasuk dalam hal strategi dan aliansi politik. Pemimpin baru memiliki naluri dan perhitungan politik yang berbeda, sehingga tidak mengherankan jika arah dukungan berubah,” jelas Kairupan, yang juga merupakan dosen di Universitas Sam Ratulangi.

Ia menambahkan, perubahan dukungan ini tidak hanya dipengaruhi oleh perbedaan feeling politik, tetapi juga oleh pertimbangan peluang dan keuntungan yang mungkin diraih. “Pergantian arah dukungan seperti ini bisa terjadi tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga dapat berdampak pada daerah-daerah seperti Tomohon. Semua tergantung pada bagaimana pemimpin baru melihat peluang dan kalkulasi politik yang ada,” tambahnya.

Langkah ini diprediksi akan mengubah peta politik di Sulawesi Utara, khususnya menjelang Pemilihan Gubernur. Keputusan Golkar untuk beralih mendukung Yulius Selvanus Komaling akan menjadi topik perbincangan hangat, tidak hanya di kalangan politisi, tetapi juga di antara para pemilih dan pengamat politik di daerah ini.