Sangihe, Liputan15.com – Calon Bupati Sangihe nomor urut 3, Rinny Tamuntuan, dinilai kurang berkomitmen dalam membangun sektor kesehatan di Kabupaten Sangihe. Hal ini mencuat dalam debat Pilkada Sangihe yang berlangsung Sabtu (19/10/2024), ketika Tamuntuan menyatakan rencananya untuk mengalokasikan 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk bidang kesehatan.
“Sebagai salah satu skala prioritas, kami akan mengalokasikan 10% dari APBD untuk sektor kesehatan,” ujar Tamuntuan dalam debat tersebut.
Namun, pernyataan ini mendapat sorotan kritis dari berbagai pihak yang mempertanyakan konsistensi Tamuntuan, mengingat selama masa jabatannya sebagai Penjabat Bupati Sangihe dari Mei 2022 hingga Mei 2024, anggaran operasional Rumah Sakit Liung Kendage (RSLK) Tahuna justru mengalami pemotongan signifikan.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, ketika Bupati Jabes E Gaghana masih menjabat, anggaran operasional RS Liung Kendage mencapai Rp 1,8 miliar. Namun, setelah Tamuntuan mengambil alih pada 2023, anggaran tersebut dipangkas menjadi Rp 1,1 miliar, dan pada tahun 2024, jumlahnya hanya tersisa Rp 200 juta.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai keseriusan dan konsistensi Tamuntuan dalam meningkatkan layanan kesehatan di Kabupaten Sangihe.
Tinggalkan Balasan