Sangihe, Liputan15.com – Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sangihe, Albert Huppy Wounde, MH, mengungkapkan kecintaannya yang mendalam terhadap Kabupaten Sangihe. Dalam sebuah obrolan santai bersama awak media, Wounde menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Sangihe. Menurutnya, pesona alam dan kekayaan yang ada di daerah ini sangat unik dan tidak mudah ditemukan di tempat lain. Ia mengajak masyarakat untuk mengelola potensi tersebut menjadi daya tarik yang mampu meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan Wakil Bupati, Wounde mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas dan memahami kondisi Sangihe.

“Saya kira masyarakat harus memahami visi dan misi dari semua pasangan calon. Cari yang terbaik dari yang terbaik, karena keempat pasangan ini adalah putra-putri terbaik bangsa,” ucap Wounde.

Ia menekankan bahwa pemimpin yang terpilih harus paham betul tentang permasalahan sosial, budaya, serta isu-isu birokrasi yang sedang dihadapi Kabupaten Sangihe.

“Membangun Sangihe ini membutuhkan pemimpin yang paham apa yang sedang dihadapi, baik dari sisi kultur sosial, budaya, maupun birokrasi pemerintahan. Semua pasangan calon memiliki peluang karena mereka semua memiliki kepercayaan diri yang tinggi,” lanjutnya.

Wounde juga berharap bahwa pemimpin yang terpilih nanti dapat melanjutkan apa yang telah ia rintis, terutama dalam upaya mengoptimalkan potensi daerah, termasuk wilayah perbatasan seperti Marore.

“Saya sudah berpesan agar Marore terus digaungkan di pusat. Saya yakin dengan kepemimpinan Pak Presiden Prabowo nanti, kabupaten ini akan lebih diperhatikan oleh pemerintah pusat. Saya juga berharap pemimpin yang terpilih mengoptimalkan potensi wilayah perbatasan,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Wounde menekankan bahwa politik hanyalah kendaraan bagi para calon, dan setelah terpilih mereka harus menjadi pemimpin untuk seluruh masyarakat, bukan sekadar pemimpin politik.

“Saya kira politik hanya menjadi kendaraan bagi mereka. Setelah terpilih, mereka harus menjadi pemimpin masyarakat, bukan pemimpin politik,” katanya.

Ia juga berpesan agar tatanan birokrasi di Kabupaten Sangihe tetap berjalan sesuai regulasi yang berlaku, dan pergantian pejabat dilakukan dengan dasar aturan, bukan karena kepentingan politik.

“Pergantian pejabat harus sesuai regulasi, bukan karena dasar politik balas budi,” tegas Wounde.

Menurutnya, keempat pasangan calon memiliki kemampuan untuk membawa perubahan bagi Kabupaten Sangihe, dan tinggal bagaimana mereka menjalankan komitmen yang telah disampaikan dalam visi dan misi masing-masing.