LIPUTAN15.COM,MANADO-Outbreak Response Assessment (OBRA) atau Penilaian Respons KLB dilaksanakan di RSUP Kandou Manado (02/12-2024).
Kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan surveilans dan tatalaksana kasus AFP. OBRA dilakukan oleh tim pakar independen internasional yang merupakan mitra Global Polio Eradication Initiative (GPEI).
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang webinar RS Kandou, dihadiri oleh Direktur Medik dan Keperawatan dr. Jehezkiel Panjaitan, SH,MARS, didampingi pejabat terkait lainnya dan juga Dokter serta perawat.
Tim Outbreak Response Assessment (OBRA), yang terdiri dari WHO, Kemenkes, UNICEF, dinkes provinsi, dan UNDP untuk membahas dan merencanakan tindak lanjut temuan dan rekomendasi OBRA.
Direktur Medik menyambut baik kehadiran Tim OBRA dan mengatakan bahwa kegiatan Outbreak Response Assessment (OBRA) dilakukan untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan surveilans dan tatalaksana kasus AFP telah dilaksanakan dengan baik di Rumah Sakit.
Tahun 2024 secara Nasional OBRA dilakukan di 6 provinsi terpilih yaitu Maluku Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Papua Barat termasuk Sulawesi Utara.
Diketahui OBRA mencakup banyak aspek, mulai dari Respon KLB yaitu Perencanaan dan Koordinasi, Kualitas dan Surveilans AFP, Kualitas Pelaksanaan PIN, Performa Rutin Imunisasi, Komunikasi dan Sosial Mobilisasi dan Manajemen vaksin.
Diharapkan Sulawesi Utara dapat berhasil dalam respon KLB Polio, dan semakin meningkatnya koordinasi, kerjasama lintas sektor dalam pengendalian penyakit dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi.
Tinggalkan Balasan