Sangihe, Liputan15.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggelar sosialisasi dan edukasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya tindak pidana pencucian uang. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (30/1) ini merupakan bagian dari kolaborasi antara PPATK, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Bank SulutGo, dan PT Pegadaian Persero. Acara ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-600 Kota Tahuna.(30/01/25)

Dua agenda utama dalam kegiatan ini adalah PPATK Mengajar di SMKN 1 Tahuna dan Diskusi Kontemporer di Politeknik Negeri Nusa Utara. Program PPATK Mengajar diikuti oleh ratusan siswa dari SMKN 1, SMKN 2, dan SMA 1 Tahuna. Mereka mendapatkan edukasi mengenai Anti Pencucian Uang, Pendanaan Terorisme, serta Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (APUPPT).

0-0x0-0-0#

Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan APUPPT, Supriadi, menyampaikan bahwa berdasarkan kajian PPATK, pelajar memiliki risiko tinggi dalam tindak pidana pencucian uang. Oleh karena itu, edukasi sejak dini menjadi langkah penting dalam pencegahan.

“Generasi muda adalah masa depan bangsa. Melalui PPATK Mengajar, kami berharap para pelajar dapat menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang,” ujar Supriadi di hadapan para siswa.

Sementara itu, Diskusi Kontemporer yang dihadiri mahasiswa Politeknik Negeri Nusa Utara serta Akademi Keuangan dan Perbankan, membahas isu terkini terkait pencucian uang. Dalam diskusi ini, Supriadi menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam mencegah tindak pidana pencucian uang.

“Potensi kerentanan mahasiswa terhadap TPPU sangat tinggi. Melalui kegiatan ini, kami berharap mereka dapat menjadi garda terdepan dalam menyebarkan kesadaran akan bahaya pencucian uang,” tambahnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Pj Bupati Sangihe, Albert Huppy Wounde, serta pemateri dari PPATK, Adhitya Abriansyah. Para mitra PPATK yang hadir antara lain Direktur Kepatuhan Bank SulutGo Machmud Turuis, Direktur Operasional Bank SulutGo Louisa Parengkuan, serta perwakilan PT Pegadaian Persero dari berbagai wilayah.

Selama kegiatan berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan aktif berdiskusi dan mengikuti kuis interaktif. Rangkaian acara PPATK Goes to Sangihe 2025 akan berlanjut hingga Sabtu mendatang, ditutup dengan kampanye anti Green Financial Crime melalui penanaman 100 pohon tabebuya di Taman Kota Kepulauan Sangihe.