LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Kinerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara kembali menjadi sorotan publik.
Hal ini setelah salah seorang warga, Tongkingoto Ponamon mengungkapkan keluhannya atas buruknya pelayanan yang diterima oleh keluarganya di akun facebook pribadinya, Rabu (9/7/2025) kemarin.
Postingan yang telah 99 kali dibagikan di berbagai group facebook itu pun mendapat beragam komentar.
“Huuu dp inga waktu ada m minta rujukan p pp dina kt sementara p pp dina ada t patok akg btu kng cmn drg m lalai2 bgtu ampe pp dina kse pata bpjs lntrn dp pastiu,” tulis salah satu akun Marlina Panigoro.
Kasus ini pun mendapat perhatian serius dari Kepala Puskesmas Ollot, Sity Nurhidayah. Ia jelaskan, usai menerima laporan atas kejadian ini dirinya langsung menuju puskesmas.
“Mencari tahu letak masalahnya, ternyata ada miskomunikasi,” jelasnya saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, pembinaan terhadap anak-anak petugas kesehatan di puskesmas Ollot kita lakukan, termasuk menjadwalkan bertemu dengan keluarga pasien.
“Tadi sore saya bersama Kepala Tata Usaha (KTU) mengunjungi rumah keluarga pasian, tapi pemilik rumahnya lagi ke luar, di lolak, Bolmong. Insaallah senin akan bersilahturahmi ke rumah beliau,” singkatnya.
Kejadian ini rupanya menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan di puskesmas Ollot.
Tepat pada tahun 2024 lalu, seorang warga inisial DD (55) warga Ollot II menyampaikan kekecewaannya terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas Ollot.
Sebagaimana pengakuan yang ia berikan kepada media Asumsi.id (9/8/2024), DD mendapat perlakukan kasar oleh seorang dokter di puskesmas tersebut.
Artikel ini terbit dengan judul: DD, Warga Bolmut, Kecewa Dilayani Kasar Oleh Dokter Puskesmas Ollot.
Atas kejadian ini, Dinas Kesehatan pun ikut angkat bicara, Kepala Dinas Dinkes Ali Dumbela mengungkapkan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut.
Ali menilai kejadian ini tidak seharusnya terjadi dengan alasan apapun.
Menariknya, setelah kejadian itu, keterangan Ali Dumbela seakan membuka harapan besar bagi seluruh masyarakat.
Menurut dia, pihaknya akan mengambil tindakan pembinaan dan pembenahan di seluruh puskesmas di Bolmong Utara, langkah ini katanya untuk mencegah terulangnya hal serupa di masa depan.
Belum genap setahun, pasca kejadian tersebut. Musibah serupa kembali terjadi di puskesmas yang sama.
Minimnya pengawasan menurut salah seorang pegawai di Dinas Kesehatan menjadi biang kerok masalah di Puskesmas.
“Dinas Kesehatan hampir tidak ada lagi turun-turun ke puskesmas-puskesmas, jadi pengawasan sudah tidak jalan,” ujar sumber yang tidak bersedia di publis.
Nvg
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan