Liputan15.com,Minut —Respons sigap lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Minahasa Utara mendapat pujian khusus dari Ketua Persatuan Jurnalis Biro Minahasa Utara (PJBM), Fernandus Yusi Adam.
Penanganan dugaan keracunan yang terjadi pada siswa SMP 2 Airmadidi menjadi ujian nyata bagi sistem tanggap darurat yang dipimpin langsung Bupati Joune Ganda.
Menurut Fernandus, koordinasi cepat antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuktikan bahwa sistem darurat di Minut berjalan dengan sinergi yang solid dan satu komando.
“Salut untuk seluruh OPD yang bergerak cepat mengamankan kondisi siswa. Keselamatan pelajar adalah prioritas utama, dan ini menunjukan sistem tanggap darurat di Minut benar-benar efektif,” ujar Nando, sapaan akrabnya.
Fernandus juga menekankan pentingnya penanganan serius terhadap dugaan keracunan makanan bergizi (MBG), program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mendukung kecerdasan anak-anak Indonesia di seluruh pelosok negeri.
Ia mengingatkan bahwa kejadian semacam ini harus diusut tuntas agar tidak berulang.
“Kasus dugaan keracunan MBG ini sebenarnya bukan hanya masalah lokal. Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 11.000 kasus di 25 provinsi yang terindikasi keracunan akibat kontaminasi bakteri, zat kimia, atau penyimpanan kurang layak,” ungkapnya.
Fernandus menambahkan bahwa apabila keracunan ini disebabkan oleh kelalaian atau unsur disengaja, maka pihak penyedia harus dievaluasi dan diberi sanksi agar kualitas dan keamanan program MBG tetap terjaga.
Gerak cepat pemerintah daerah di Minut mendapat harapan besar dari masyarakat, sekaligus menjadi pembelajaran penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak di masa depan.(*)


Tinggalkan Balasan