LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Tim sepak bola Kabupaten Bolaang Mongondow Utara kembali mengulang rekor buruk di ajang resmi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII.
Kali ini rakor buruk itu terulang pada ajang Porprov di kota manado, Provinsi Sulawesi Utara, setelah sebelumnya di Minahasa, Bitung dan Bolmong.
Kegagalan tim sepak bolmut menembus group kali ini kembali menambah daftar panjang sepak bola kita.
Hanya mampu menahan imbang Talaud lalu kalah dari Sangihe, tim sepak bola bolmut menjadi juru kunci group D pada Porprov XII di Kota Manado.
Hasil ini pun mendapat sorotan tajam dari masyarakat bolmut, khusunya para pecinta sepak bola.
Mereka menilai mati surinya PSSI selaku induk sepak bola dalam melakukan pembinaan menjadi konflik yang terus berulang.
WAKTUNYA BERBENAH:
PSSI harus berbenah, ditangan orang yang tepat carut marut dunia sepak bola bisa dilewati.
Penulis menganalogikan kondisi sepak bola kita hari ini ibarat sebuah luka, jika tidak dirawat maka tidak akan pernah sembuh.
Kisah kelam ini kemudian menimbulkan banyak spekulasi, mereka menggangap beban di PSSI harus dipikul oleh orang yang tepat.
Paling mengerucut datang dari lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmut yang ditantang menyelesaikan masalah sepak bola.
Tiga nama ini paling senter dibicarakan yakni Ramlan Tinamonga (PAN), Mardan Umar (PKB), dan Fikri Gam (Demokrat).
Alasannya jelas, berkaca pada beberapa wilayah yang kepengurusan PSSI diisi para wakil rakyat (DPRD).
Salah satu contoh cabang olahraga Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Bolmut, yang saat itu dikomando anggota DPRD periode 2019-2024, Abdul Rafiq Pangau (PDIP).
Nama PBVSI waktu itu begitu mentereng.
MENJAWAB TANTANGAN:
Menurut Mardan Umar yang duduk di komisi II menjelaskan apapun yang menjadi kehendak rakyat itu sudah menjadi kewajiban kami sebagai wakil rakyat.
“Kalau dibutuhkan demi daerah saya siap bergabung dirumah PSSI,” singkat mantan Sangadi Desa Busato, Kecamatan Pinogaluman itu.
Sementara itu, bagi Ramlan Tinamonga, sepak bola menurutnya menjadi olahraga yang paling banyak diminati semua kalangan.
Sehingga, lanjut mantan ketua Karang Taruna Kabupaten itu, kerjasama demi suatu perbaikan untuk mengakomodir keinginan teman-teman sepak bola harus dilaksanakan.
“Siapaun itu, termasuk saya, akan terus berkomitmen memajukan dunia olahraga termasuk sepak bola,” tambah Ramlan.
MENAGIH JANJI:
Penulis hanya berharap, Pemerintah Kabupaten Bolmong Utara lebih serius memberi perhatian bagi sepak bola bolmong utara.
Alasan ini tentu berbanding lurus dengan penyampaian Bupati Sirajudin Lasena yang saat itu berjanji akan memberikan support pada sepak bola Bolmut.
Ungkapan ini dirinya sampaikan saat menutup Bupati Cup usia-19 di lapangan Biontong, Kecamatan Bolangitang Timur, pada 8 September 2024 silam.
Bibit-bibit unggul dimata ketua KONI itu akan lahir dari sepak bola yang baik dan support dari pemerintah.
Dirinya juga berjanji kegiatan-kegiatan seperti ini (Bupati cup, red) bukan kali terakhir. Bila perlu kita lanjutkan hingga antar club se-Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Meski sebenarnya, hingga menutup akhir tahun 2025 tak tampak lanjutan dari tournamen tersebut.
CATATAN REDAKSI:
Perhatian pemerintah terhadap sepak bola belakangan ini sedikit meredup, tergeser oleh dominasi olah raga lain yang jauh lebih diperhatikan.
Sepak bola Bolmong Utara harus berkaca pada daerah-daerah tetangga di BMR yang lebih maju.
Mereka memiliki ‘road map’ sepak bola yang jelas karena sistem pembinaan yang terintegrasi, konsisten dan berkesinambungan.
Semoga sepak bola Bolmut bisa! Sekian.
Penulis: nvg

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan