MANADO— Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) mengambil langkah tegas guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di wilayahnya.

Ia memerintahkan seluruh jajaran pemerintah provinsi dan instansi vertikal untuk menggelar operasi pasar sebagai upaya mencegah hambatan distribusi dan praktik penimbunan barang.

Instruksi ini disampaikan usai rapat Forkopimda yang mengidentifikasi potensi gangguan pasokan dan adanya indikasi penimbunan oleh oknum tertentu.

“Saya sudah perintahkan semua pihak, baik di tingkat provinsi maupun vertikal, untuk melaksanakan operasi pasar. Ini dilakukan untuk mengantisipasi pelaku penimbunan atau pihak yang mencoba menghambat jalur logistik,” tegas Gubernur YSK di Wisma Negara Bumi Beringin, Selasa (9/12/2025).

Gubernur juga mengingatkan bahwa penimbunan menjelang hari besar keagamaan seringkali berujung pada kelangkaan dan lonjakan harga yang merugikan masyarakat luas.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru, kami akan selalu siaga dan melakukan pemantauan intensif. Setiap indikasi penimbunan akan ditindak tegas. Kami tidak akan membiarkan kelangkaan dan kenaikan harga tidak wajar mengganggu masyarakat,” ujar YSK.

Dengan langkah cepat dan koordinasi yang solid antarinstansi, pemerintah provinsi berharap masyarakat Sulut dapat menjalani perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 dengan tenang, aman, dan tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok.(*)

Editor: Yolister Karame