LIPUTAN15.COM,TOMOHON-Sebanyak 208 siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMKS) Kristen 2 Tomohon akan terlibat dalam program unggulan sekolah mereka yang dikenal sebagai “Goes to Village”.

Program ini merupakan inisiatif yang langka di Indonesia Timur dan telah menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah sejak tahun 2021, kini memasuki tahun keempat implementasinya.

Menurut Kepala SMKS Kristen 2 Tomohon Novrie Sumampow, program “Goes to Village” bukan hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler biasa, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dan berkontribusi secara langsung dalam konteks kehidupan nyata di masyarakat.

Novrie Sumampow menjelaskan bahwa program ini menjadi langkah progresif dalam mendekatkan pendidikan kepada realitas sosial dan mempersiapkan siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang berdaya.

Dalam pelaksanaannya, 208 siswa kelas 11 akan diturunkan ke kelurahan masing-masing selama periode dua bulan ke depan. Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Tomohon memungkinkan siswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung pembangunan lokal dan pemecahan masalah sosial di tingkat kelurahan.

Sebagai syarat partisipasi, para siswa harus telah menyelesaikan semester satu hingga tiga dengan nilai sikap minimal baik, menunjukkan kesiapan mereka dalam berinteraksi dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan masyarakat.

Program ini bukan hanya mengenai memahami masalah yang ada, tetapi juga memberikan solusi konkret melalui berbagai kegiatan praktis. Dengan delapan jurusan yang ada di SMKS Kristen 2 Tomohon, setiap siswa akan dialokasikan ke kelurahan sesuai dengan bidang studi mereka masing-masing.

Misalnya, siswa jurusan keperawatan akan berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu, sementara siswa jurusan pertanian akan terlibat dalam program penanaman pohon atau pengembangan kebun produktif.
“Melalui program “Goes to Village”, diharapkan bahwa siswa tidak hanya akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial dan ekonomi di lingkungan mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama tim yang diperlukan untuk merespon dan memecahkan berbagai tantangan di masyarakat.

“Hasilnya, diharapkan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga menciptakan generasi siswa yang berdaya dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang peran mereka dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan,” pungkasnya.