LIPUTAN15, SANGIHE — Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe sejak Rabu (30/10) malam berdampak pada aktivitas pelayaran dari Manado menuju Tahuna. Beberapa kapal dilaporkan tidak dapat sandar di Pelabuhan Tahuna akibat tingginya gelombang dan kondisi angin yang sangat kencang.
Plt Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II B Tahuna, Meifrid Palenewen, membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa dua kapal yang memiliki jadwal pelayaran dari Manado ke Tahuna, yakni KM Barcelona dan KM Mercy Teratai, terdampak langsung oleh cuaca buruk di perairan Sangihe.
“Untuk KM Barcelona, kapal tidak dapat berangkat menuju Pelabuhan Tahuna karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Sementara KM Mercy Teratai memang sempat berangkat dari Manado, namun saat tiba di perairan Tahuna kapal tidak bisa sandar karena gelombang tinggi, sehingga akhirnya berlabuh di Pelabuhan Peta,” ujar Palenewen, Kamis (30/10/2025).
Terkait kondisi cuaca terkini, Palenewen menyebut pihaknya masih menunggu laporan resmi dari BMKG mengenai perkembangan tinggi gelombang dan kecepatan angin di wilayah perairan Sangihe.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau situasi. Berdasarkan rencana, KM Mercy Teratai akan mencoba berlayar menuju Pelabuhan Tahuna sekitar pukul 15.00 WITA jika kondisi cuaca sudah memungkinkan. Namun, apabila sampai waktu tersebut keadaan belum membaik, maka kapal akan melanjutkan pelayaran dari Pelabuhan Peta langsung kembali ke Manado,” jelasnya.
Disinggung terkait sudah ada penjualan tiket di agen kapal meski cuaca hingga sore ini masih terbilang buruk, Palenewen mengatakan bahwa pihak UPP Tahuna masih memperkenankan aktivitas pelayanan hingga pukul 15.00 WITA, sambil menunggu kepastian cuaca dan jadwal keberangkatan kapal.
“Agen penjualan tiket tetap kami izinkan untuk melayani masyarakat sampai jam 3 sore. Nantinya, pihak agen akan memberikan informasi terbaru kepada penumpang terkait lokasi dan waktu keberangkatan, apakah dari Pelabuhan Tahuna atau tetap dari Pelabuhan Peta,” terang Palenewen.
Lebih lanjut, Palenewen menegaskan bahwa seluruh kegiatan pelayaran tetap mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) keselamatan yang berlaku. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi di masa pancaroba saat ini.
“Kami sudah menyampaikan imbauan melalui berbagai saluran resmi agar masyarakat lebih berhati-hati. Cuaca pancaroba bisa berubah secara tiba-tiba dan berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran. Jika kondisi sudah membaik, tentu aktivitas pelayaran akan kembali berjalan normal,” pungkasnya.(D’ka)
Bupati Harapkan LKK Jadi Motor Penggerak Pembangunan Partisipatif
LIPUTAN15, SANGIHE — Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, menghadiri kegiatan Pelantikan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) se-Kecamatan Tahuna Timur yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Kamis (30/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus LKK yang baru dilantik. Ia menegaskan, kepercayaan yang diberikan masyarakat melalui proses pemilihan yang demokratis harus dijawab dengan kerja nyata dan tanggung jawab.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan selamat kepada saudara-saudari sekalian. Amanah yang diterima ini adalah wujud kepercayaan masyarakat, dan tentu di dalamnya ada harapan agar setiap pengurus dapat menjalankan peran dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Thungari.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa LKK memiliki peran strategis dalam memperkuat kemitraan antara pemerintah dan masyarakat di tingkat kelurahan dan bukan sekadar struktur organisasi di bawah kelurahan, melainkan motor penggerak sosial yang mampu menjadi jembatan antara warga dengan pemerintah daerah.
“Melalui LKK, aspirasi masyarakat dapat tersampaikan, diperjuangkan, dan dicarikan solusi bersama. LKK menjadi pilar utama dalam pembangunan partisipatif yang berorientasi pada kebutuhan dan potensi masyarakat,” ungkapnya.
Dalam konteks wilayah Sangihe yang berciri kepulauan, Bupati menilai partisipasi masyarakat menjadi faktor yang sangat vital. Ia mengingatkan bahwa pembangunan tidak bisa hanya bertumpu pada kebijakan dari atas, tetapi juga perlu dukungan dan peran aktif warga di lapisan bawah.
Untuk itu, ia mendorong para pengurus LKK agar mampu menginisiasi program-program sederhana yang berdampak langsung pada masyarakat.
Beberapa contoh program yang disampaikan Bupati antara lain kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah rumah tangga dan bank sampah, penanaman tanaman produktif di pekarangan, serta menghidupkan kembali kegiatan sosial seperti pos ronda, taman baca, dan kegiatan edukatif bagi anak-anak dan remaja.
Selain itu, Bupati juga menitipkan pesan khusus kepada pengurus RT dan RW agar lebih cermat dalam melakukan pendataan penerima bantuan.
“Saya minta agar pendataan dilakukan dengan benar dan tepat sasaran. Pastikan bantuan disalurkan kepada warga yang benar-benar layak menerimanya. Jangan sampai ada laporan bahwa bantuan justru diberikan kepada yang tidak berhak,” tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, langkah-langkah sederhana yang dilakukan LKK merupakan bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Dengan semangat kebersamaan, kata dia, akan tumbuh rasa memiliki terhadap lingkungan dan kelurahan masing-masing.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, lanjutnya, melalui program Sapta Membara, berkomitmen membangun daerah dengan semangat pelayanan, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat. Karena itu, LKK diharapkan menjadi mitra aktif pemerintah kelurahan dan kecamatan dalam mengawal setiap program pembangunan agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan sosial.
“Kepada seluruh pengurus LKK, saya ucapkan selamat bertugas. Tugas ini menuntut tanggung jawab, dedikasi, serta semangat pelayanan. Bangun komunikasi yang baik dengan pemerintah kelurahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga,” pesan Bupati.
“Kehadiran LKK yang kuat dan aktif adalah wujud nyata pemerintahan yang partisipatif dan inklusif. Saya percaya, jika semua komponen masyarakat bersatu dan saling mendukung, maka pembangunan di Sangihe akan semakin berkembang. Pembangunan ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Bupati dan Wakil Bupati, tetapi oleh seluruh masyarakat Sangihe,” sambungnya.(D’ka)


Tinggalkan Balasan