LIPUTAN15.COM – Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang RI melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi 1 terus memberikan dukungannya kepada Pemerintah Kota Manado melalui program Rumah Susun (Rusun).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi 1 Ir Recky Walter Lahope ST MT. mengatakan, rumah susun merupakan salah satu program dari BP2B disamping program – program lain yamg menjadi fungsi dari BP2B.

“Salah satu program kita yang dimintakan oleh Pemerintah kota, kabupaten dan Pemerintah Provinsi se indonesia untuk dibangun rusun,” ucapnya Jumat (10/3/2023) saat menghadiri acara Forum Perangkat Daerah RKPD Kota Manado Tahun 2024 bertempat di ruang Serbaguna Kantor Walikota.

Disampaikannya, pembangunan rusun bertujuan untuk melakukan efisiensi dari aktivitas pemanfaatan ruang dan taman.Konsep dari pembangunan rusun ini adalah pembangun dengan konsep vertikal karena pengembangan kota ke depan bukan lagi horisontal karena krisisnya lahan, yang mengakibatkan kebutuhan perumahan saat ini menggunakan konsep vertikal.

“Pembangunan rusun menjadi solusi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Kota manado seperti yang kita ketahui sudah beberapa kali mengalami banjir. Olehnya, kami memberikan dukungan kepada pemerintah kabupaten/kota dalam rangka mengatasi semua problem terkait penyediaan rumah tinggal ,”tutur Kabalai.

Dijelaskannya, di tahun 2022 Pemerintah Kota Manado bersama Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi 1 mulai membangun rusun yang berlokasi di Kelurahan Karame Kecamatan Singkil.

Selain itu, ia juga menyampaikan target pekerjaan rusun Penghargaan Kota Manado akan selesai pada akhir tahun 2023.

“Pembangunan rusun sampai sekarang ini masih on progers sesuai dengan schedule. Target untuk rusun karame selesai pada 23 desember 2023. Setelah kami melaksanakan pho, akan segera menyerahkan pengelolaanya ke pemerintah kota,” ucapnya.

Pembangunan rumah susun Penghargaan Kota Manado luasnya 3547m2 dengan anggaran sebesar 31 Milyar termasuk PSU, furnitur serta fasiltas pendukung lainnya.

Lahope mengatakan, masyarakat saat ini sangat beruntung karena pemerintah pusat sangat memperhatikan. Semua fasiltas di rumah susun disediakan oleh pemerintah baik kasur, meja maupun lemari pakaian.

“Jadi masyarakat yang akan tinggal di rusun tinggal bawa baju, semua sudah disediakan,” ujarnya.

Menurutnya pula, banyak daerah yang mengusulkan program seperti ini tapi dalam pengelolaan managemennya tidak baik. Yang pada akhirnya rumah susun yang sudah dikelola itu tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Olehnya, dirinya berharap pemerintah kota untuk segera membentuk badan pengelola rusun.

Ditambahkannya, sejak tahun 2016 ke atas pembangunan rumah susun saat ini menggunakan mindset rusun rasa apartemen, semua fasiltas kita sediakan serta dengan kondisi bangun sangat baik, pungkasnya. (Ky)