LIPUTAN15.COM–Napi teroris setelah melakukan kerusuhan dan pembunuhan sadis  terhadap anggota polisi, di Rutan Salemba Mako Brimob, Kamis (10/5),  pagi, menyerah.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, napi teroris melakukan kekejaman dengan merampas senjata, menyandra, menyiksa bahkan membunuh dengan sadis lima aparat keamaan yang berpetugas dengan cara keji, di luar batas kemanusian.

Menurut Wiranto, sesuai dengan sikap pemerintah Indonesia yang telah berkali disampaikan Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) disetiap pertemuan yang  diikuti, di mana dalam menghadapi terorisme Indonesia harus tegas dan konsisten. “Dengan dasar itu, digelar rapat koordinasi yang kita lakukan dengan mengundang pemangku kepentingan.  Maka diambil sebuah instruksi dengan melumpuhkan napi terorisme di tempat isolasi yang telah aparat keamanan kepung,” katanya, ketika konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5), pagi.

Dengan standar operasi internasional, maka aparat keamanan sebelum melakukan tindakan memberikan ultimatum kepada napi terorisme. “Tidak bernegosiasi. Karena kita akan melakukan serbuan oleh aparat keamanan. Menyerah atau ambil resiko. Jadi memberikan altimatum dengan batas waktu tertentu. Jam sekian mereka harus menjawab, tidak mengulur waktu,” tegasnya.

Pada hajar pagi dengan batas waktu yang ditentukan, napi terorisme menyerah tanpa syarat. Tidak ada negosiasi dan tawar menawar. Mereka menyerah tanpa syarat. “Mereka kami minta keluar satu persatu. seperti diketahui dari 156 ada 145 yang keluar satu persatu dan menyerahkan senjata militer organik dari kepolisian hasil sitaan dari aparat keamanan dari hasil operasi melawan terotisme sebelumnya,” ungkapnya.

Ada 10 napi teroris yang tidak menyerah. maka aparat keamanan melakukan serbuan dengan saksama di lokasi mereka. “Yang kita dengar bunyi tembakan, bom, gas air mata dan penyisiran dilakukan aparat keamanan dengan cara yang telah ditentukan. Ternyata dalam serbuan tersebut 10 sisa teroris menyerah kepada aparat keamanan Republik Indonesia,” paparnya.

Pemerintah berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan dan apresiasi seluruh rakyat Indonesia atau aparat keamanan yang menyelesaikan kasus ini dengan tenang sehingga bisa selesai. “Mari kita doakan aparat keamanan yang telah gugur melaksanakan tugas negara,” ujarnya.