LIPUTAN15.COM–Untuk menjaga NKRI, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menangkap sel-sel teroris JAD dan JAT terkait dengan bom gereja di Surabaya. JAD adalah Jamaah Ansharut Daulah dan JAT adalah Jamaah Ansharut Tauhid.
Tito menuturkan sel-sel yang bergerak di Surabaya adalah pimpinan JAD di kota tersebut. Oleh karena itu, sambungnya, pihaknya bekerja sama dengan TNI untuk mengejar sel-sel teroris JAD dan JAT.
“Bahwa Polri, TNI, BIN ini bergerak, dan kami akan merapatkan barisan. Saya sudah minta Panglima TNI, untuk lakukan operasi bersama tangkap sel-sel JAD dan JAT,” kata Tito dalam jumpa pers di RS Bhayangkari, Minggu (13/5), seperti dilansir CNN Indonesia.com.
Dia menuturkan persoalannya adalah sel-sel itu terdiri dari orang-orang yang terlatih.Tito menyatakan mereka adalah orang yang terlatih dan mengerti cara menghindari pengawasan.
Tito juga menuturkan pelaku bom Surabaya adalah satu keluarga. Ini terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mereka. Diketahui, ledakan bom terjadi di tiga gereja berbeda di Surabaya secara hampir bersamaan pada Minggu pagi. Bom meledak saat jemaat melakukan ibadah misa dan menewaskan sedikitnya 11 orang serta 40 orang luka-luka.
Kadiv Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menyebutkan ledakan terjadi di tiga tempat yakni, di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel utara, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya. Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 saat jemaat sedang beribadah, dengan selisih waktu hanya sekitar lima menit.
Tinggalkan Balasan