LIPUTAN15.COM- Selama tiga hari akhirnya polisi menemukan gua besar sarang ular Piton yang menelan Wa Tiba (54), di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sutra). Petugas kepolisian bersama warga selama berhari-hari menyisir perkebunan yang memiliki medan terjal tersebut.
Kapolres Muna AKBP Agung Ramos, menceritakan, proses pencarian sarang itu dilakukan sejak Jumat (15/6). 3 Hari pencarian, tepat pada Senin (18/6) petugas bersama warga berhasil menemukan sarang ular tersebut.
Agung menambahkan, proses pencarian sarang ular sanca itu bukan hal yang mudah. Dia mengatakan, di lokasi pencarian terdapat tebing yang terjal.
“Jalannya tebing-tebing terjal sampai turun ke bawah. Kita dibantu warga dalam proses pencarian,” ucap Agung, Selasa (19/6). Seperti dikutip dari detik.com.
Para petugas dan warga yang melakukan pencarian pun dipersenjatai parang dan batangan besi. Selama 3 mencari sarang, tim menemukan gua-gua dan lubang-lubang di tanah yang diduga sarang ular.
“Pas pencarian banyak kita temukan gua-gua sama lubang di tanah yang diduga sarang ular, tapi kita yakin ular itu kalau ada kerumunan manusia akan menghindar,” cerita Agung.
3 hari pencarian akhirnya polisi menemukan senter, sandal dan parang milik Wa Tiba. Agung menduga, di lokasi inilah ular sanca itu melilit Wa Tiba. Tak jauh dari situ, Agung melihat gua yang diduga sarang ular tersebut.
Lokasi Wa Tiba dililit sekitar 1 jam berjalan kaki dari permukiman warga. Menurut Agung, warga sudah biasa ke daerah ini dan tidak pernah diganggu ular.
“Kalau lokasi sarangnya sekitar 10 menit jalan kaki dari lokasi dililit, guanya besar dan itu dalam. Itu yang kita duga sebagai sarang ularnya,” kata Agung.
Usai menemukan sarang dan sejumlah sarang ular lainnya, Polres Muna akan berkoordinasi dengan Pemda setempat. Koordinasi akan membahas apakah sarang ular di sekitar perkebunan itu ditutup atau ada solusi lain untuk mencegah kasus ular makan manusia.
“Kita koordinasi dengan Pemda Muna apakah ini (sarang) akan ditutup atau ada cara lain. Kalau ditutup saya rasa juga tidak mungkin karena ini kan habitat mereka,” ujarnya.
Kasus ular sanca makan manusia terjadi ketika Wa Tiba mengecek kebunnya di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, pada Kamis (14/6). Hingga Jumat (15/6) pagi, Wa Tiba tidak kunjung pulang. Warga dan polisi lalu mencarinya dan menemukan ular sanca sekitar pukul 09.00 Wita.
Saat ditemukan warga, ular sanca itu tak bisa bergerak karena badannya membengkak. Ular itu dibawa warga dan saat badannya dibelah ditemukan jasad Wa Tiba.
Tinggalkan Balasan