LIPUTAN15.COM –Secara mengejutkan Timnas Jerman dipermalukan Korea Selatan dengan skor 0-2, di laga terakhir grup F, Rabu (27/6). Kekalahan tersebut membuat Jerman ada di posisi juru kunci. Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Kekalahan Jerman tersebut, melanjutkan kutukan juara bertahan Piala Dunia sejak 2002. Tren buruk ini dimulai oleh Prancis pada Piala Dunia 2002. Datang dengan status sebagai juara bertahan, plus juara Piala Eropa 2000, Zinedine Zidane dan kawan-kawan malah terkapar sebagai juru kunci Grup A.

Padahal saat itu, Les Bleus masih diperkuat pemain-pemain bintang mereka macam Fabien Barthez, Lilian Thuram, Sylvain Wiltord, dan David Trezeguet.

Empat tahun berselang di Piala Dunia 2006, Brasil berhasil mematahkan tren tersebut. Sebagai juara bertahan, Brasil mampu lolos dari babak penyisihan grup meski akhirnya kalah dari Prancis di babak perempat final.

Catatan buruk juara bertahan kembali mengemuka di Piala Dunia 2010. Italia yang tampil solid di Piala Dunia 2006, seolah tak punya sisa kekuatan empat tahun kemudian. Azzurri hanya finis di posisi juru kunci.

Tren buruk juara bertahan makin menguat dengan penampilan Spanyol di Piala Dunia 2014. Spanyol yang dianggap sebagai tim terkuat dalam enam tahun terakhir lantaran punya dua trofi Piala Eropa dan trofi Piala Dunia 2010.

Namun kesaktian Spanyol tak berbekas di Brasil. La Furia Roja tak bisa bersaing dengan Belanda dan Chile di babak penyisihan grup B Piala Dunia 2014. Iker Casillas dan kawan-kawan harus puas duduk di posisi ketiga pada akhir pertandingan.

Dengan kegagalan Jerman lolos ke fase gugur Piala Dunia 2018, maka ada empat juara bertahan yang gagal lolos dalam lima edisi Piala Dunia terakhir.