LIPUTAN15.COM –Setelah dilanda banjir,  Jepang dilanda gelombang panas. Gelombang panas dilaporkan menewaskan setidaknya 14 orang selama libur panjang akhir pekan di Jepang. Suhu tinggi sekaligus menghambat pemulihan di wilayah terdampak banjir di mana lebih dari 200 orang meninggal dunia pekan lalu.

Temperatur pada Senin (16/7), yang merupakan hari libur nasional Jepang, meroket hingga 39 derajat celsius di sejumlah area yang jauh dari pesisir, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA) dikutip Reuters dan dikutip lagi dari CNNIndonesia.com, Selasa (17/7). Kelembaban tinggi memperparah keadaan dan membuat kondisi berbahaya.

Sejumlah media melaporkan setidaknya 14 orang tewas selama libur panjang, termasuk seorang perempuan berusia 90-an yang ditemukan tak sadar di sebuah lapangan. Ratusan lainnya dirawat di rumah sakit karena kondisi terkait panas.

Panas paling terasa di daerah yang tak memiliki pesisir seperti perfektur Gifu, di mana suhu bisa mencapai 39,3 derajat celsius pada Senin.

Temperatur di wilayah terdampak banjir mencapai 34,3 derajat celsius pada Selasa siang, menciptakan kondisi berbahaya bagi personel militer dan relawan yang membersihkan lumpur serta reruntuhan.

“Sangat panas. Yang bisa kita lakukan adalah terus minum air,” kata seorang lelaki di Okayama kepada NHK, dikutip Reuters.

Temperatur 35 derajat ke atas tercatat di 200 lokasi sekitar Jepang pada Minggu, kata JMA. Keadaan ini tak biasa terjadi pada Juli, meski sudah pernah sebelumnya.

Kejadian yang sama dilaporkan dari 213 lokasi dalam satu hari pada Juli 2014. Tahun lalu, 48 orang meninggal dunia karena panas antara Mei dan September, 31 di antaranya pada Juli, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana.

Gelombang panas saat ini terjadi akibat lapisan dua sistem tekanan tinggi di sebagian besar wilayah Jepang. JMA menyatakan keadaan ini diperkirakan berlanjut sepanjang pekan atau lebih lama.