LIPUTAN15.COM–Amerika Serikat pada 2030 akan kehilangan koneksi internet. Bagaimaja jadinya?

Dalam sebuah studi yang baru saja dipublikasikan, para peneliti dari University of Wisconsin-Madison dan University of Oregon memetakan semua jaringan infrastruktur internet di AS dan membandingkannya dengan peta kenaikan permukaan air laut.

Mereka menemukan bahwa seperlima dari kabel optik fiber yang menghubungkan New York, sepertiga dari seluruh kabel optik fiber yang tersebar di AS, dan 43 stasiun transfer data dan stasiun energi terancam tenggelam dalam 15 tahun akibat kenaikan permukaan air.

Salah satu penulis studi dan peneliti komputer di Unviersity of Winconsin Madison, Paul Barford, mengatakan kepada National Geographic dan dikutip dari Kompas.com, Senin (16/7), ada banyak dari infrastruktur yang kita gunakan sekarang berada tepat di pesisir, jadi tidak butuh kenaikan permukaan air laut lebih dari beberapa inci untuk menenggelamkannya.

“Semua infrastruktur ini mulai dijalankan sekitar 20 tahun yang lalu, ketika tidak ada seorang pun yang menduga akan adanya masalah permukaan air laut,” ujarnya.

Studi ini merupakan kali pertama para ilmuwan mempelajari dampak perubahan iklim dan kenaikan air laut terhadap internet.

Mikhail Chester, direktur Resilient Infrastructure Laboratory dari University of Arizona yang tidak terlibat dalam studi, mengatakan, mempertimbangkan bagaimana segala hal begitu terhubung, melindungi internet menjadi sesuatu yang sangat-sangat penting.

Terputusnya internet untuk beberapa hari saja bisa menganggu banyak hal, termasuk lampu jalanan hingga pola penerbangan. Bayangkan bila internet terputus untuk jangka waktu yang lama.

Untungnya, hal ini telah diketahui sejak sekarang. Chester berkata bahwa temuan ini mendorong kita untuk lebih sadar mengenai seluruh sistem-sistem ini karena memperbaiki atau meningkatkan kualitasnya akan butuh waktu yang sangat lama.

Rich Sorkin, pendiri Jupiter Intelligence, perusahaan yang mengalkulasikan risiko akibat perubahan iklim, juga sependapat.

Dia berkata bahwa menerima kenyataan bagaimana rupa masa depan adalah kunci untuk mempersiapkan diri. Studi yang dilakukan oleh Barford dan kolega menunjukkan bahwa kita harus secepatnya beradaptasi.

“Kita hidup di dunia yang dirancang untuk lingkungan yang sudah tidak sama,” ujarnya. (end)